Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) meyakini holding BUMN Pariwisata dan Pendukung akan sejalan dengan transformasi tahap kedua PT Angkasa Pura II yakni Second Curve Transformation 2020 – 2024 khususnya terkait dengan Business & Portfolio Transformation.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menjabarkan pada second curve transformation ini, perseroan akan meningkatkan kapasitas untuk dapat menghidupkan ekosistem bisnis.
Alhasil, arena PT Angkasa Pura II semakin luas dan tidak hanya terkait operasional bandara. Namun, menjadi keseluruhan Airport Business Ecosystem, contohnya, portofolio digital seperti e-payment dan big data, lalu portofolio consumable seperti Food & Beverages, hingga portofolio entertainment seperti event, edutainment, showbiz.
Selain itu, AP II juga akan memperkenalkan portofolio di sektor hospitality, healthy, dan learning.
“Melalui Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung ini kami berharap Second Curve Transformation PT Angkasa Pura II khusunya terkait dengan Business & Portofolio Transformation dapat dilakukan lebih cepat," kata Awalduddin, Minggu (8/11/2020).
PT Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara yang nantinya rencana pengembangan jaringan, operasional, layanan, dapat dikolaborasikan dengan bandara lain di bawah PT Angkasa Pura I, lalu dengan rute penerbangan yang dimiliki PT Garuda Indonesia Tbk (Garuda Indonesia dan Citilink) serta layanan lain dari Inna, Sarinah dan program yang dimiliki ITDC dan TWC.
Baca Juga
Menurutnya, saat ini mayoritas perjalanan udara hingga 78,5 persen adalah dalam rangka wisata yang memiliki kolaborasi antarmata rantai pariwisata yakni 3A: Accesibilities (aksesibilitas), amenities (fasilitas), attraction (daya tarik).
“Holding menciptakan koordinasi tunggal dalam pengembangan masterplan dan mengintegrasikan keunggulan masing-masing BUMN dalam ekosistem holding ini, sehingga potensi yang ada dapat dioptimalkan guna memajukan industri pariwisata di Indonesia,” ujarnya.
Adapun, manfaat holding BUMN pariwisata dan pendukung untuk masyarakat menurut Awaluddin adalah semakin banyak ketersediaan produk dan jasa pariwisata yang berkualitas, terjangkau dan terintegrasi.
Sementara, bagi PT Angkasa Pura II sendiri, manfaat holding ini adalah mendorong optimalisasi manajemen portofolio, standar pelayanan dan operasional yang lebih baik, memperluas peluang ekspansi, memaksimalkan pengembangan konektivitas nasional dan global, serta meningkatkan kapasitas SDM.