Bisnis.com, JAKARTA - Whole Food Market, pusat grosir milik Amazon.com Inc., mencabut larangan mengenakan bunga poppy sebagai simbol penghormatan bagi pahlawan yang gugur pada Perang Dunia ke-II terhadap staf asal Kanada.
Mengutip Bloomberg, Sabtu (7/11/2020), sebelumnya Whole Food Market meminta staf perusahaan untuk tidak mengenakan bunga merah tersebut, biasa dilakukan orang Kanada dalam menyambut peringatan berakhirnya Perang Dunia ke-2 pada 11 November mendatang.
Menanggapi pelarangan tersebut, politisi dari berbagai partai dan level pemerintahan mengecam Whole Food Market lewat media sosial. Pengecaman tersebut menjadi trending topik di Twitter dengan hashtag #LestWeForget serta menyerukan panggilan untuk melakukan boycott.
Juru Bicara Whole Food Market Rachel Malish kemudian menyatakan perusahaan mencabut larangan mengenakan bunga poppy sebagai simbol peringatan sejarah berakhirnya Perang Dunia ke-II.
"Kami tidak pernah bermaksud melarang pengenaan bunga poppy ataupun cenderung tidak mendukung peringatan hari bersejarah tersebut beserta para pahlawan yang telah berani melayani negara. Belajar dari pengalaman ini, perusahaan mengizinkan para staf mengenakan bunga poppy untuk memeringati hari bersejarah ini," ujar Malish.
Namun, kegaduhan akibat pelarangan tersebut terjadi di level tertinggi pemerintah Kanada. Para anggora parlemen Kanada sudah mengajukan tiga mosi terkait dengan isu tersebut.
Selain meminta pemilik perusahaan di Kanada untuk mengizinkan para staf mengenakan bunga poppy, mereka mengecam kebijakan Whole Food Market dan mengundang Chief Executive Officer (CEO) perusahaan, John Mackey, untuk memberikan penjelasan di gedung parlemen.