Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Modal Asing Deras Masuk ke Indonesia jika Biden Menang

Dengan kemenangan Biden, investor AS yang selama ini bermain aman dengan beli emas, dolar dan yen jepang atau safe haven mulai berani masuk ke emerging market
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Joe Biden berpartisipasi dalam sebuah acara virtual Get Out the Vote dengan Oprah Winfrey di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Rabu (28/10/2020)./Antara/Reuters-Brian Snyder
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Joe Biden berpartisipasi dalam sebuah acara virtual Get Out the Vote dengan Oprah Winfrey di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Rabu (28/10/2020)./Antara/Reuters-Brian Snyder

Bisnis.com JAKARTA - Calon presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden unggul sementara dalam hitung cepat pemilihan umum.

Untuk sementara hingga pukul 13.20 WIB, Biden unggul dengan 224 suara elektoral dari calon petahana, Donald Trump.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan bahwa apabila Biden menang, dampak ke pasar keuangan akan memberikan angin segar ke arus modal asing.

“Investor AS yang selama ini bermain aman dengan beli emas, dolar dan yen jepang atau safe haven mulai berani masuk ke emerging market,” katanya saat dihubungi, Rabu (4/11/2020).

Bhima menjelaskan bahwa ini dibuktikan dengan menguatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 4,72 persen dalam sebulan terakhir sehingga berada di level 5.159. Sementara dana asing tercatat mulai mengurangi aksi jual bersihnya.

Salah satu yang akan diincar penanam modal pastinya obligasi pemerintah Indonesia karena menawarkan bunga yang tinggi kepada investor. Dari segi investasi asing langsung, AS diprediksi semakin masuk ke Indonesia jika normalisasi hubungan dagang berhasil.

Biden, tambah Bhima, sepertinya akan mengambil langkah yang lebih taktis untuk menghadapi China di Asia tenggara. Khususnya pada masalah sengketa Laut China Selatan.

Tentu perlakuan tersebut sangat berbeda dengan cara Trump yaitu dengan melakukan seruan yang konfrontatif melalui Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo beberapa waktu lalu. Ini menurut Bhima malah menambah runyam stabilitas politik di kawasan.

Akhirnya, dampak pemilu AS cukup besar bagi prospek perdagangan Indonesia kedepannya.

“Kebijakan proteksionisme yang dilakukan Trump sudah banyak merugikan kepentingan Indonesia,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper