Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Positif Pengiriman PMI Diharapkan Berlanjut

Tren peningkatan pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) harus diikuti dengan serangkaian kebijakan pemerintah.
Pekerja migran menunggu di terminal bus untuk pulang ke kampung halaman masing-masing, di Greater Noida, Uttar Pradesh, India, Jumat (29/5/2020)./Bloomberg-Anindito Mukherjee
Pekerja migran menunggu di terminal bus untuk pulang ke kampung halaman masing-masing, di Greater Noida, Uttar Pradesh, India, Jumat (29/5/2020)./Bloomberg-Anindito Mukherjee

Bisnis.com, JAKARTA – Tren peningkatan pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) pada September 2020 diharapkan dapat belanjut.

Pasalnya, anjloknya penerimaan remitansi dari PMI pada dua kuartal pertama 2020 sangat bergantung kepada hal tersebut.

Berdasarkan laporan terakhir Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), pekerja migran dari Tanah Air yang ditempatkan di luar negeri meningkat pada September 2020 dengan jumlah 5.186 orang, naik dari bulan sebelumnya yang berjumlah 4.201 orang.

Menurut Guru Besar Universitas Krisnadwipayana sekaligus pakar ketenagakerjaan dan hubungan industrial Payaman Simanjuntak, tren tersebut disebabkan oleh makin meningkatnya kebutuhan negara lain terhadap pekerja migran.

"Seiring dengan mulai bergeraknya perekonomian di sejumlah negara, keperluan tenaga kerja migran mulai muncul kembali," ujar Payaman kepada Bisnis, Rabu (4/1/2020). 

Dia menambahkan, pemerintah perlu mengiringi tren positif tersebut dengan sejumlah hal; pertama, meningkatkan kemampuan para pekerja migran melalui pelatihan-pelatihan yang perlu digencarkan.

Kedua, menjamin hak-hak pekerja migran dengan membuat perjanjian kerja yang jelas; ketiga, meningkatkan keterlibatan pihak swasta dalam hal perekrutan dan penempatan tenaga kerja.

"Kalau swasta bisa bergerak ya bagus ditingkatkan pelibatannya. Jangan selalu tunggu pemerintah. Kalau swasta sudah melihat peluang langsung saja dilaksanakan," tegasnya.

Dengan demikian, lanjutnya, anjloknya pengiriman remitansi di Tanah Air dalam dua kuartal pertama 2020 juga dapat mengikuti tren positif yang dialami oleh tingkat pengiriman pekerja migran Indonesia.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan penurunan remitansi Tenaga Kerja Indonesia selama dua kuartal berturut-turut yang dinilai terjadi karena belum pastinya nasib PMI yang harus kehilangan pendapatan akibat pandemi Covid-19.

Menurut data Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia BI, remitansi Tenaga Kerja Indonesia pada kuartal II/2020 senilai US$2,2 miliar, turun dari kuartal sebelumnya yakni US$2,6 miliar.

Remitansi TKI pada kuartal pertama dan kedua tahun ini juga lebih kecil dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

BI mencatat, remitansi pada kuartal I/2019 senilai US$2,78 miliar, dan naik menjadi US$2,9 miliar pada kuartal berikutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper