Bisnis.com, JAKARTA – Sekitar 25 tahun sebelum terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pergi ke Capitol Hill dan mengeluh bahwa Kongres menutup terlalu banyak celah pajak. Dia memperingatkan bahwa akibat kebijakan pajak itu industri real estat sangat dirugikan.
Ketika itu dia mengingatkan bahwa industri real estat berarti banyak untuk lapangan pekerjaan. "Anda menciptakan begitu banyak pekerjaan di bidang lain. Mereka membeli karpet, furnitur, lemari es. Mereka membeli barang-barang lain yang mendorong ekonomi," kata Trump.
Para pembuat undang-undang pun merespons pernyataan Trump. Trump dan sesama investor real estat mendapatkan apa yang mereka inginkan, termasuk kemampuan untuk sepenuhnya mengurangi kerugian terhadap pendapatan lain meski terkjadang hanya di atas kertas.
Pajak rendah dinikmati Trump selama bertahun-tahun dan sebagian besar merupakan produk dari bisnisnya yang menguras uang, menurut catatan pajak federal yang diperoleh The New York Times.
Namun, catatan juga menunjukkan bahwa kerugian depresiasi dan manfaat lain untuk industri real estat membantu Trump mengurangi pajak penghasilan federal.
Sejak awal, industri real estat, dengan klaimnya sebagai landasan gaya hidup Amerika dan kekuatan lobi yang hebat serta sumbangan kampanye yang boros, memegang pengaruh yang tidak proporsional atas bagaimana undang-undang perpajakan ditulis.
Keringanan pajak untuk real estat telah tertanam dalam undang-undang pajak penghasilan federal selama 1 abad. Manfaat baru bermunculan setiap beberapa tahun. Bahkan ketika anggota parlemen menindak perlakuan pajak ramah bisnis, mereka sering membuat pengecualian khusus untuk real estat.
"Industri real estat menikmati keringanan pajak yang paling menguntungkan selama beberapa dekade," kata Victor Fleischer, profesor hukum pajak di Universitas California, Irvine, dan mantan kepala penasihat pajak untuk Komite Keuangan Senat.
“Industri real estat menganggap kode pajak sebagai sekeranjang barang untuk dinikmati daripada kewajiban finansial untuk berbisnis,” ungkap Fleischer.