Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menunggu Kenaikan Tarif Cukai, Ditentukan Pekan Ini?

Kabar soal kenaikan tarif cukai bermula dari bocoran saat rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Saat itu, presiden memberi arahan kenaikan CHT pada 2021 berada di range 13 persen - 20 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) didampingi Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi menghadiri peluncuran hasil pengukuran dampak ekonomi fasilitas Kawasan Berikat (KB) dan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (18/2/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) didampingi Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi menghadiri peluncuran hasil pengukuran dampak ekonomi fasilitas Kawasan Berikat (KB) dan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (18/2/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Kepastian soal kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) dikabarkan akan diputuskan oleh pemerintah pekan ini. Informasi yang beredar kenaikan cukai rokok tahun 2021 akan berada di angka 17 persen.

Kabar soal kenaikan tarif cukai bermula dari bocoran saat rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Saat itu, presiden memberi arahan kenaikan CHT pada 2021 berada di range 13 persen - 20 persen.

Namun, Menkeu Sri Mulyani dikabarkan keukeuh kenaikan CHT hanya akan berada di 17 persen. Angka ini juga dipertahankan Kemenkeu saat rapat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada pekan lalu. Menurut sumber Bisnis, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan mengumumkan kenaikan CHT pada minggu ini. 

Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Ditjen Bea Cukai (DJBC) Nirwala Dwi Heryanto enggan memaparkan kapan pengumuman kenaikan cukai akan dilakukan. "Tunggu aja yo," kata Nirwala kepada Bisnis dikutip, Senin (2/10/2020).

Dalam catatan Bisnis, kenaikan tarif cukai sebesar 15 persen - 17 persen, memang lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2020 yang rata-rata kenaikannya sebesar 23 persen. Namun jika dibandingkan tahun 2018 yang berada di kisaran 10 persen.

Tahun 2019, pemerintahan Presiden Joko Widodo sama sekali tidak menaikan tarif cukai rokok. Keputusan waktu itu diambil lebih dilandasi oleh motivasi politik, pasalnya tahun 2019 Presiden Joko Widodo kembali bertarung dalam kontestasi politik dengan Prabowo Subianto.

Menariknya, setelah terpilih sebagai presiden untuk kedua kalinya, pemerintahan presiden Joko Widodo menaikkan rata-rata tarif cukai hingga 2 kali lipat pada 2020 yakni di kisaran 23 persen.

Adapun, Dirjen Bea Cukai Kemenkeu Heru Pambudi mengatakan bahwa rencana pengumuman kenaikan tarif cukai hasil tembakau atau CHT molor dari target sebelumnya.

Hal ini dikarenakan dalam menghitung tarif kenaikan CHT pemerintah perlu memasukan faktor pandemi Covid - 19 yang telah memukul hampir semua sektor perekonomian, termasuk industri hasil tembakau.

Heru menyebut dengan kondisi tersebut pemerintah sangat berhati-hati dalam menentukan besaran tarif kenaikan cukai yang akan berlaku tahun depan.

Pemerintah masih berkomukasi dengan semua stakeholder untuk menghasilkan solusi yang terbaik. Dari sisi industri, komitmen pemerintah tetap berupaya menjaga industri tembakau yang banyak memperkerjakan orang.

Di sisi lain, pemerintah juga tetap menyadari bahwa pengendalian konsumsi hasil tembakau tetap menjadi perhatian, khususnya bagi perokok atau pengonsumsi hasil tembakau yang masih muda.

"Jadi perlu kehati-hatian dan tambahan waktu. Mudah-mudahan ini segera keluar dan segera diumumkan," ujar Heru.

Seperti diketahui, pemerintah seharusnya mengumumkan tarif cukai rokok pada akhir September atau awal Oktober 2020. Namun karena berlangsungnya protes di masyarakat dan pandemi Covid-19 sampai saat ini rencana kenaikan tarif cukai tak kunjung diumumkan.

Sejauh ini rencana pemerintah yang akan menyesuaikan kembali tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada 2021, digadang-gadang justru lebih berorientasi pencapaian target penerimaan perpajakan, daripada pengendalian atau daripada pengendalian atau pembatasan konsumsi rokok.

Merujuk Nota Keuangan dan RAPBN Tahun 2021, target penerimaan cukai tahun 2021 meningkat 3,6 persen dibandingkan outlook tahun anggaran 2020. Pada RAPBN tahun 2021, penerimaan cukai ditargetkan sebesar Rp178.475,2 miliar (Rp178,47 triliun).

Target penerimaan cukai di 2021, terdiri atas cukai hasil tembakau (CHT) sebesar Rp172,75 triliun, sisanya ditargetkan pada pendapatan cukai MMEA, cukai EA, dan penerimaan cukai lainnya sebesar Rp5,71 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper