Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan memperkirakan potensi sumbangan nilai ekspor alat pelindung diri (APD) dan masker sampai akhir 2020 dapat mencapai US$4,56 miliar.
Ekspor APD dan masker sejatinya sempat dilarang oleh pemerintah dengan Permendag No. 23 Tahun 2020 yang diperbaru dengan Permendag Nomor 34 Tahun 2020 tentang Larangan Sementara Ekspor Antiseptik, Bahan Baku Masker, Alat Pelindung Diri, dan Masker.
Namun, Kemendag pun membuka kembali keran ekspor untuk produk tersebut dengan penerbitan Permendag No. 57 Tahun 2020 tentang Ketentuan Ekspor Bahan Baku Masker, Masker, dan Alat Pelindung Diri.
Pasalnya saat ini, sudah ada peningkatan kapasitas produksi dan diversifikasi produk pada sektor industri dalam negeri dan kebutuhan terhadap produk-produk tersebut.
“Melalui Permendag tersebut, ekspor antiseptik dibebaskan, ekspor etil alkohol kembali diatur melalui Permendag No. 21 Tahun 2019 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Minyak Bumi, Gas Bumi dan Bahan Bakar Lain. Sementara ekspor bahan baku masker, masker, dan APD diatur menggunakan instrumen persetujuan ekspor,” kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (25/10/2020).
Berdasarkan proyeksi, untuk memenuhi kebutuhan penanganan Covid-19 di dalam negeri sampai dengan Desember 2020, dibutuhkan sebanyak 8,5 juta stok APD coverall, 3,2 juta surgical gown, dan 129,8 juta masker bedah.
Baca Juga
Sebaliknya, perkiraan kapasitas produksi nasional sampai dengan Desember 2020 untuk produk APD coverall yaitu sebanyak 352,2 juta, surgical gown sebanyak 224,3 juta, dan masker bedah sebanyak 3,5 miliar.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi ekspor APD coverall sebanyak 343,7 juta, pakaian bedah sebanyak 221,1 juta, dan masker bedah sebanyak 3,3 miliar lembar.
Sampai saat ini, Kemendag telah menerbitkan persetujuan ekspor (PE) APD dan masker terhadap 35 perusahaan dengan total alokasi ekspor yang diberikan untuk produk APD coverall sebanyak 80,55 juta, pakaian bedah sebanyak 17,95 juta, dan masker bedah sebanyak 752,58 juta.
Beberapa negara yang menjadi destinasi ekspor antara lain Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Belanda, Prancis, Australia, Singapura, dan Hong Kong.