Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepala BKPM: Investasi Tinggi Tak Sebanding dengan Pertumbuhan Ekonomi

Setelah dibedah, penyebabnya adalah biaya ekonomi Indonesia cukup tinggi. Kendala tersebut kini tengah dicari solusinya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah terus menggenjot agar investasi di Indonesia terus meningkat. Tahun ini, meskipun ada pandemi Covid-19, jumlah penanam modal bahkan ditarget sebesar Rp817,2 triliun atau naik dari Rp792 triliun pada 2019.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa investasi memang terus naik. Akan tetapi ada satu masalah.

“Realisasi investasi tinggi itu tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang baik,” kata Bahlil melalui konferensi virtual, Jumat (23/10/2020).

Bahlil menjelaskan bahwa setelah dibedah, penyebabnya adalah biaya ekonomi Indonesia cukup tinggi. Kendala tersebut kini tengah dicari solusinya.

“Ini salah satu yang dilakukan ke depan agar realisai investasi yang tinggi sebanding dengan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Total realisasi investasi Indonesia sampai September 2020 mencapai 611,6 triliun atau 74,8 persen dari target. Meski pandemi, penanaman modal masih bisa tumbuh meski 1,7 persen.

Bahlil menuturkan bahwa sebaran investasi mulai tersebar tidak lagi melulu di pulau Jawa. Dari total investasi sampai September, di luar Jawa sebesar Rp304,1 triliun atau 49,7 persen. Sedangkan Jawa Rp307,5 triliun atau 50,3 persen.

Dilihat dari pertumbuhannya, kucuran modal di luar Jawa naik 12,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu investasi sampai September sebesar Rp271,2 triliun.

Sementara di Jawa sebaliknya. Investasi turun 6,9 persen dari periode sebelumnya sebesar Rp330,2 triliun.

“Ini bagus karena ekspansi investor sudah ke luar Jawa. Tidak lagi di pulau Jawa saja,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper