Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengungkapkan ketergantungan Indonesia pada energi fosil yang sebagian besar masih diimpor dari negara lain.
Sebagian besar energi fosil diandalkan di dalam negeri, tuturnya, disubsidi pemerintah dan berasal dari impor seperti contoh liquified petroleum gas (LPG).
Menurutnya, ke depan akan menjadi tantangan berat bagi pemerintah apabila tidak dilakukan substitusi energi yang ada dari dalam negeri untuk ketahanan energi dan membuat neraca perdagangan yang seimbang.
"Saat ini pemanfaatan energi kita masih mengandalkan energi fosil yang sebagian di antaranya masih disubsidi dan berasal dari impor keteragantungan kita masih besar dari impor," katanya dalam Tempo Energy Day 2020 yang digelar pada Rabu (21/10/2020).
Arifin menuturkan bahwa potensi sumber daya fosil Indonesia untuk minyak bumi tersisa sekitar 3,37 miliar barel, gas bumi 77,7 tiliun kaki kubik, dan batu bara 37 miliar ton.
Jika hanya mengandalkan sumber daya itu tanpa adanya cadangan sumber daya baru, kata menteri, minyak bumi Indonesia akan habis dalam 9 tahun, gas bumi hingga 22 tahun, dan batu bara hingga 66 tahun.
Baca Juga
"Transisi energi harus digalakkan untuk masa mendatang," katanya.