Bisnis.com, JAKARTA — Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Badan Litbang Kementerian ESDM melakukan penelitian dalam rangkaian prastudi kelayakan pemanfaatan arus laut untuk pembangkit listrik di Selat Pantar, Nusa Tenggara Timur.
Siaran pers Kementerian ESDM, Selasa (20/10/2020), menyebutkan bahwa tim saat ini telah menyelesaikan tahapan pengunduhan data kecepatan arus (sementara) dari alat ADCP (acoustic doppler current profiler) untuk mendapatkan data kecepatan arus laut selama 30 hari atau 1 bulan di Selat Pantar.
Selat Pantar merupakan salah satu lokasi yang memiliki potensi energi laut cukup besar. Berdasarkan penelitian P3GL pada 2011, selat ini memiliki kecepatan arus rata-rata cukup deras, sekitar 2 mteter per detik sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber pembangkit listrik.
Lokasi Selat Pantar dipilih karena berada di luar Pulau Jawa, sesuai dengan kegiatan prioritas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas 2020—2024).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan pemerintah pusat dan daerah, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, PT PLN, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi, dan produsen listrik swasta, serta instansi terkait lainnya dalam upaya pemanfaatan energi baru terbarukan, khususnya energi arus laut.