Bisnis.com, JAKARTA — Kelanjutan proyek Blok Sakakemang oleh Repsol masih belum menemukan titik terang.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan bahwa proses rencana pengembangan (plan of development/POD) tahap 1 Blok Sakakemang masih menunggu dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Masih menunggu persetujuan POD-1 dari Menteri ESDM," katanya kepada Bisnis, Jumat (16/10/2020).
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menuturkan bahwa POD tahap 1 Blok Sakakemang ditargetkan bisa dimulai pada Oktober 2020 setelah pembahasan harga gas disepakati.
"Saat ini diskusi kami dengan Repsol bagaimana menurunkan investasi. Segera mungkin bisa diselesaikan. Kami berharap pada September, Oktober Sakakemang ini ada kejelsan POD tahap 1," katanya.
Dwi menuturkan bahwa kelanjutan proyek Blok Sakakemang menemui permasalah terkait dengan keekonomian proyek yang terdampak penurunan harga gas US$6 per MMBtu.
Baca Juga
Repsol, kata Dwi, menargetkan harga gas US$7 per MMBtu agar sesuai dengan keekonoomian proyek tersebut. Pasalnya, dengan penurunan harga pada level US$6, harga gas dari Blok Sakakemang menjadi US$5,4 per MMBTu.
Adapun, POD tahap 1 Blok Sakakemang dimaksudkan untuk mempercepat produksi dengan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.
"POD tahap 2 dengan cadangan lebih besar seharusnya lebih mudah mencapai keekonomian karena PoD tahap 1 ini cadangan kecil, investasinya relatif lebih banyak," jelasnya.