Bisnis.com, JAKARTA - Lobi antara pemerintah dan Repsol terkait dengan harga gas dari Blok Sakakemang ditargetkan bakal menemui titik temu dalam waktu dekat.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menuturkan plan of development (PoD) tahap 1 Blok Sakakemang ditargetkan bisa dimulai pada Oktober 2020 setelah pembahasan harga gas disepakati.
"Saat ini diskusi kami dengan Repsol bagaimana menurunkan investasi. Segera mungkin bisa diselesaikan. Kami berharap di September, Oktober Sakakemang ini ada kejelsan PoD tahap 1," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (30/9/2020).
Dwi menuturkan, kelanjutan proyek Blok Sakakemang menemui masalah keekonomian proyek yang terdampak penurunan harga gas US$6 per MMBtu.
Repsol, kata Dwi, menargetkan harga gas US$7 per MMBtu agar sesuai dengan keekonoomian proyek tersebut. Pasalnya, dengan penurunan harga pada level US$6, maka harga gas dari Bloksakakemang menjadi US$5,4 per MMBTu.
Adapun, PoD tahap 1 Blok Sakakemang tersebut dalam rangka mempercepat produksi dengan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.
"PoD tahap 2 dengan cadangan lebih besar seharusnya lebih mudah mencapai keekonomian, karena PoD tahap 1 ini cadangan kecil, investasinya relatif lebih banyak," jelasnya.