Bisnis.com, JAKARTA – Hingga kuartal III tahun ini, tingkat okupansi subsektor properti logistik secara rerata berada di kisaran 89 persen, demikian hasil riset JLL Indonesia.
Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia James Taylor mengatakan hingga kuartal ketiga 2020, tingkat okupansi industri hampir mencapai 95 persen hingga 100 persen di sejumlah lokasi Jabodetabek seperti di Jakarta, Karawang, Depok, Bogor, dan Tangerang.
Di Bekasi tercatat okupansi mencapai 73 persen sedangkan di Cikarang tingkat okupansi mencapai 91 persen.
"Secara rata-rata, tingkat okupansi berada di angka 89 persen," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis (15/10/2020).
Menurutnya, meskipun pandemi telah berlangsung sekitar 7 bulan, sektor logistik Indonesia tetap tangguh dan bertahan. Hal ini tak hanya terjadi di pasar logistik Indonesia, tetapi juga di Asia Pasifik.
Baca Juga
"Pasar industri, khususnya logistik, sangat kuat selama enam bulan ke belakang, bahkan sejak sebelum itu. Jadi, cukup tangguh selama pandemi," lanjutnya.
Para penyewa khususnya kalangan e-commerce di kawasan industri terus mencari ruang-ruang baru untuk menyimpan dan mendistribusikan barang seperti makanan atau produk kesehatan yang sangat dibutuhkan saat ini. "Jadi, ada banyak aktivitas dari sisi investor," ucapnya.
Dia menilai sektor pergudangan logistik modern masih menjadi sektor yang tetap diminati investor maupun penyewa di kala pandemi.
"Kebijakan pembatasan sosial berskala besar justru menjadi faktor pemicu investor di bidang barang konsumsi dan e-commerce untuk terus melakukan transaksi sehingga terus melakukan penyewaan kala pandemi," tuturnya.