Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blok Migas Kecil Dikerjasamakan, Pertamina Bisa Lebih Fokus

Blok-blok kecil tersebut, kata pengamat, masih diminati oleh sejumlah perusahaan karena potensi bisnis yang berbeda berdasarkan ukuran perusahaan.
Suasana pengeboran sumur di masa transisi alih kelola ke PT Pertamina Hulu Mahakam, di RIG Maera, South Tunu, Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Senin (7/8)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Suasana pengeboran sumur di masa transisi alih kelola ke PT Pertamina Hulu Mahakam, di RIG Maera, South Tunu, Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Senin (7/8)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA — Rencana PT Pertamina (Persero) ‘melepas’ blok minyak dan gas bumi skala kecil untuk dikerjasamakan dengan pihak lain dinilai bisa membuat perusahaan pelat merah itu lebih fokus.

Direktur Executive Energi Watch Mamit Setiawan berpendapat rencana itu merupakan langkah strategis bagi Pertamina dalam rangka efisiensi dan juga fokus dalam mengejar target.

Menurut dia, blok-blok lama yang kurang produktif bisa dikerjasamakan atau kerja sama operasi (KSO) dengan pihak swasta yang berminat. Namun, apabila recana tersebut direalisasikan, maka Pertamina harus menyampaikan ke pemerintah alasannya sehingga pemerintah bisa mengambil langkah selanjutnya untuk nasib blok tersebut.

Mamit mengatakan bahwa blok-blok kecil tersebut masih diminati oleh sejumlah perusahaan karena potensi bisnis yang berbeda berdasarkan ukuran perusahaan.

"Melepas blok yang kurang produktif bisa membantu mengurangi beban cost Pertamina di sektor hulu yang memang biayanya cukup besar dan penuh risiko. Dengan demikian, Pertamina bisa lebih efisien lagi," katanya kepada Bisnis, Kamis (15/10/2020).

Staf Pengajar Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto mengatakan bahwa rencana tersebut harus diprioritaskan dalam portofolio investasi Pertamina.

Pasalnya, hal itu akan berdampak positif terhadap kinerja operasional Pertamina di hulu karena bisa lebih fokus mengelola blok-blok yang produktif.

Terkait dengan menggaet kontraktor lain, Pri Agung menilai nantinya blok-blok tersebut akan diminati oleh sejumlah kontraktor yang sesuai dengan kelasnya dengan blok itu.

"Ekonomis bagi suatu perusahaan itu belum tentu ekonomis bagi perusahaan lain. Demikian sebaliknya, tidak ekonomis bagi Pertamina belum tentu tidak ekonomis bagi perusahaan lain yang misalkan saja menetapkan standar keekonomiannya berbeda dengan Pertamina," katanya kepada Bisnis, Kamis (15/10/2020).

Sementara itu, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro berpendapat bahwa rencana tersebut merupakan hal yang lazim terutama dalam bisnis migas.

"Anggaran investasi bisa fokus pada aset yang dinilai memberi internal rate of return yang lebih baik," katanya.

Sebelumnya, Pertamina berencana untuk lebih fokus mengelola blok-blok minyak dan gas bumi dengan skala besar guna memacu kinerja operasional.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman membenarkan rencana tersebut yang dimaksudkan guna mengoptimalkan kinerja hulu migas Pertamina.

"Saat ini sedang dilakukan evaluasi terhadap beberapa blok migas yang berskala kecil untuk mungkin dapat dikerjasamakan dengan pihak lain," katanya kepada Bisnis, Rabu (14/10/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper