Bisnis.com, JAKARTA – PT Industri Kereta Api (INKA) bergabung dalam konsorsium pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya berkapasitas 200 Mega Watt peak (MWp) di Kinshasa, Kongo, Afrika untuk memasok kebutuhan listrik bagi proyek KRL di wilayah itu.
Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengatakan untuk proyek PLTSA tersebut perseroan membentuk konsorsium bersama dengan PT Len Industri (Persero) dan PT Barata Indonesia (Persero). Proyek ini, lanjutnya, sudah dimulai proses peletakan batu pertamanya pada 19 Agustus 2020 di daerah Kinshasa.
“PLTSA ini selain untuk memasok kebutuhan listrik masyarakat sekitar, PLTS tersebut ketika nanti sudah beroperasi, juga akan dimanfaatkan dalam pasokan listrik di sektor transportasi yakni untuk mendukung operasional sarana kereta salah satunya KRL [Kereta Rel Listrik],” jelasnya, Kamis (15/10/2020).
INKA juga akan memproduksi kebutuhan transportasi di Kongo. Dia menjelaskan berbagai jenis kereta nantinya akan diproduksi termasuk dalam hal infrastruktur perkeretaapiannya yang akan dikerjakan BUMN lain di Indonesia.
Perseroan akan menjadi project developer untuk perkeretaapian dan intermoda di DRC dan akan memasok lokomotif, gerbong barang, KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik), dan KRL (Kereta Rel Listrik). Selanjutnya untuk membangun infrastruktur perkeretaapian di sana, pihaknya akan mengajak sejumlah BUMN karya di Indonesia.
Proyek dengan nilai total sekitar US$ 11 miliar ini akan dikerjakan secara bertahap. Budi menuturkan pada fase pertama memiliki target penyelesaian 4 tahun yang dimulai pada 2021.
Baca Juga
Lingkup kerja pada fase pertama ini meliputi proyek kereta api Kinsasha Urban Loop Line yakni transportasi di daerah perkotaan kemudian dilanjutkan jalur Kinsasha menuju Matadi Port dan Banana Port.
Panjang jalur kereta untuk fase pertama ini sekitar 580 kilometer dengan target Kinsasha Urban Loop Line dan jalur kereta menuju Matadi Port dan Banana Port.
Setelah Fase I, INKA akan melanjutkan ke fase berikutnya hingga total jalurnya 4.100 kilometer terbangun mencakup wilayah utara dan selatan Kongo.