Bisnis.com, JAYAPURA — Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Papua menggelar rapat bersama Fortescue Metals Group asal Australia terkait dengan investasi dalam pembangunan pembangit listrik tenaga hidro di Kabupaten Mamberamo Raya.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Papua Frets James Boray mengatakan bahwa Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi bekerja sama dengan Pemprov Papua tengah mendorong investasi pembangit listrik tenaga hidro di kabupaten tersebut.
Jika terwujud, Fortescue Metals Group (FMG), Australia, akan menggelontorkan dana hingga Rp50 triliun.
"Pengembangan hydropower di Kabupaten Mamberamo Raya diperkirakan mencapai 20 gigawatt atau 20.000 megawatt," katanya, Selasa (123/.
Menurut Frets, tidak hanya itu, nilai positif yang diperoleh dari kerja sama tersebut adalah hadirnya pendapatan asli daerah baru bagi Provinsi Papua belum lagi industri yang terbangun di sekitar kawasan pembangkit akan membuka perekonomian atau memicu efek berganda di tingkat masyarakat bawah.
"Yang pasti kalau investasi ini terwujud, ke depan PAD Papua tidak hanya bergantung pada Freeport," ujarnya.
Baca Juga
Meskipun begitu, rencana investasi tersebut bergantung pada pemerintah pusat dan FMG. Pasalnya, Pemprov Papua pada prinsipnya bertindak sebagai pihak yang membantu menyiapkan sejumlah persyaratan yang dibutuhkan.
"Pertemuan antara Kemenko Maritim, Pemprov Papua, Pemkab Mamberamo Raya, dan FMG hanya membahas bagaimana koordinasi untuk ke depan bisa turun ke lokasi melakukan pengambilan data atau pengukuran debit air sungai dan lainnya," katanya lagi.