Bisnis.com, JAKARTA – Tim inspeksi yang terdiri dari unsur BPOM, Kementerian Kesehatan, MUI, Bio Farma akan bertolak ke Tiongkok pada tanggal 14 Oktober 2020 untuk mengecek kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin produksi Sinovac, dan Cansino.
Sementara itu, data untuk vaksin G42/Sinopharm akan diambil dari data uji klinis di Uni Emirat Arab karena vaksin diproduksi di kawasan tersebut.
Kehalalan vaksin Sinovac dan Cansino akan dijamin melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data, begitu juga dengan kehalalan vaksin G42/Sinopharm.
“MUI-nya Abu Dhabi sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42” kata Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir, dilansir dari keterangan resminya, Senin (12/10/2020).
Untuk tahun ini, Cansino menyanggupi 100,000 vaksin (single dose) pada bulan November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.
Selanjutnya, G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini dengan tambahan 5 juta dosis pada November 2020.
Baca Juga
Tak jauh berbeda, Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. Perusahaan asal China ini akan mengirim 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, serta ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
Untuk tahun mendatang, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose).
Vaksin dari ketiga perusahaan tersebut diketahui sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.
Cansino melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Arab Saudi, Rusia dan Pakistan. Sebaliknya, G42/Sinopharm melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Uni Emirat Arab, Peru, Moroko dan Argentina.
Sementara itu Sinovac melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Indonesia, Brazil, Turki, Bangladesh, dan Chile.
Emergency Use Authorization dari Pemerintah China pun telah dikantongi ketiga perusahaan tersebut pada Juli 2020. Izin emergency use authorization sudah dikeluarkan Pemerintah Uni Emirat Arab kepada G42/Sinopharm.