Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tidak Sekadar Bangun Tol, Pemerintah Diminta Perhatikan Hal Ini

ATI meminta supaya pemerintah memperhatikan sejumlah hal dalam rencana pembangunan jalan tol baru yang mencapai 2.700 kilometer dalam 5 tahun mendatang.
Salah satu jembatan bentang panjang di jalan tol Cipularang, Jawa Barat. Jalan tol yang beroperasi sejak 2005 itu menjadi akses penting bagi konektivitas Jakarta-Bandung./Jasa Marga
Salah satu jembatan bentang panjang di jalan tol Cipularang, Jawa Barat. Jalan tol yang beroperasi sejak 2005 itu menjadi akses penting bagi konektivitas Jakarta-Bandung./Jasa Marga

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Jalan Tol Indonesia meminta supaya pemerintah memperhatikan sejumlah hal dalam rencana pembangunan jalan tol baru yang mencapai 2.700 kilometer dalam 5 tahun mendatang.

Sekretaris Jenderal ATI Krist Ade Sudiyono menjelaskan bahwa dari perspektif ketersediaan infrastruktur publik, tentu semangat ini perlu diapresiasi dan didukung bersama.

"Namun, dari perspektif kapasitas dan ketersediaan pendanaan proyek, tentu ambisi ini perlu dilengkapi dengan perencanaan komprehensif," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (8/10/2020).

Ade menjelaskan bahwa perencanaan dimaksud bukan hanya terbatas pada pemilihan ruas atau rute dan penyiapan desain teknikal proyek, melainkan juga perencanaan model bisnis, prioritisasi, dan politik anggaran pendanaan proyek.

Selain itu, juga delegasi tanggung jawab pelaksanaan proyek infrastruktur tersebut. Aspek perencanaan komprehensif ini, menurutnya, memerlukan kepemimpinan dari pemerintah.

Selanjutnya, untuk keterlibatan pihak lain, seyogyanya diminimalisasi hanya dalam bentuk perspektif partisipasi dalam model kemitraan investasi, dalam pelaksanaan konstruksi, ataupun dalam pelaksanaan operasi dari infrastruktur publik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper