Bisnis.com, JAKARTA — PT Sampoerna Agro Tbk. memastikan seluruh fasilitas produksinya masih berjalan normal dengan protokol kesehatan yang ketat selama pandemi Covid-19 terus berlangsung.
Bahkan, hingga saat ini perseroan memastikan tidak ada penutupan pabrik atau pengurangan ribuan pekerja di kebun. Sementara kinerja perkantoran di Jakarta juga mengikuti prosedur yang berlaku dengan hanya 30 persen karyawan yang berkantor.
Head of Investor Relations PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) Michael Kesuma mengatakan bahwa selama semester I/2020 produksi CPO mencapai 153.800 ton atau turun 6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Hal itu dikarenakan faktor cuaca tahun lalu. Adapun data pada kuartal III/2020 masih dilakukan analisis dan konsolidasi oleh manajemen.
"Pastinya kami yakin dan optimis volume pada semester II/2020 akan lebih signifikan dan tinggi 30—50 persen dengan sebagian besar terjadi pada kuartal IV/2020 ini, serta berharap level harga masih stabil," katanya kepada Bisnis, Kamis (8/10/2020).
Michael mengemukakan bahwa tahun ini profil perkebunan perseroan juga terus membaik dibandingkan dengan tahun lalu. Dia menggambarkan tahun ini lahan menghasilkan sawit meningkat sekitar 4.000 hektare dari tahun lalu 121.000 menjadi seluas 125.000 hektare.
Baca Juga
Menurutnya, hal itu terjadi karena strategi intensifikasi kebun guna meningkatkan produktivitas per hektare yang hingga kini pun terus berjalan.
Michael menyebut ekspansi secara organik juga terus berlangsung dengan target penanaman sekitar 3.000—4.000 hektare di dalamnya termasuk penanaman kembali 2.000—3.000 hektare.
"Saat ini kapasitas pabrik kami secara total 515 ton per jam dengan utilisasi pada 2019 sebesar 87 persen," ujarnya.
Dari sisi proses penjualan, Michael memastikan juga tidak ada kendala berarti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh perseroan. Dengan demikian, pada tahun pandemi ini perseroan menargetkan tercapainya kinerja optimal tanpa adanya hambatan produksi.
Pada semester I/2020, SGRO membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,60 triliun atau tumbuh 17,51 persen.