Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan menggunakan teknologi Honeywell UOP untuk pengolahan bahan bakar nabati.
Adapun, Pertamina akan menerapkan proses renewable jet fuel di kilang Plaju di Palembang, Sumatra Selatan, dan teknologi ecofining di kilang Cilacap di Jawa Tengah.
Honeywell akan memberi lisensi teknologi, basic engineering, peralatan khusus, katalis, dan pelatihan untuk dua proyek di Indonesia.
Kilang minyak di Plaju akan memproses 20.000 barel minyak nabati dan lemak per hari untuk menghasilkan biofuel canggih seperti bahan bakar jet terbarukan, bahan bakar diesel terbarukan, dan gas minyak cair hijau di kilang Plaju.
Honeywell juga akan merombak kilang yang ada di Cilacap untuk memproses 6.000 barel minyak nabati dan lemak per hari untuk menghasilkan bahan bakar nabati tingkat tinggi.
"Sebagai salah satu produsen biofuel teratas dunia, Indonesia meningkatkan investasinya pada biorefineries canggih yang mampu menghasilkan bahan bakar terbarukan yang sepenuhnya dapat dipertukarkan," kata Jim Andersen, Direktur Pengembangan Bisnis Bahan Bakar Terbarukan Honeywell, seperti dilansir biofuels-news.com, Selasa (29/9/2020).
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa Pertamina mengambil kesempatan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk ketahanan energi Indonesia dengan menggunakan bahan bakar terbarukan.
Sebagai mitra lama, Pertamina memilih Honeywell untuk membangun biorefinery greenfield di Plaju dan memperbarui kilang Cilacap.
Jim mengatakan bahwa kilang itu akan memungkinkan Pertamina untuk memenuhi tujuan Pemerintah Indonesia dalam produksi bahan bakar terbarukan dengan menggunakan bahan baku berbasis nabati dalam negeri.
Sementara itu, Budi Santoso Syarif, Wakil Direktur Utama PT Kilang Pertamina International, mengatakan bahwa pengembangan biorefinery di Plaju dan Cilacap merupakan bagian dari rencana untuk melakukan diversifikasi produk sekaligus menunjukkan komitmen terhadap energi berkelanjutan.
"Pertamina sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia selalu agresif mencari solusi energi baru dan terbarukan," katanya