Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mendukung adanya Penataan Ekosistem Logistik Nasional (Ekolognas) atau National Logistic Ecosystem (NLE) sejalan dengan Indonesia yang akan memasuki Asean Connectivity pada 2025.
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan sejak awal aktif terlibat mendukung mendukung NLE yang diluncurkan pemerintah. Dia menilai program itu bisa mengatasi berbagai tantangan ke depan di bidang logistik.
“Semuanya bisa diproses secara digital sehingga memudahkan para pelaku bisnis dalam melakukan kegiatan, baik kegiatan domestik maupun kegiatan ekspor-impor. Jadi ini bukan sebuah badan atau organisasi baru,” ujar Yukki dalam siaran pers, Selasa (29/9/2020).
NLE adalah sistem kolaborasi yang mengharmonisasikan agar prosedur ekspor impor logistik dapat berjalan lebih efisien. NLE juga merupakan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang/flow of goods dengan dokumen internasional/flow of documents, sejak kedatangan sarana pengangkut (kapal/ pesawat) hingga barang keluar dari pelabuhan dan tiba di gudang.
Dia menjabarkan pelayanan yang dilakukan oleh NLE mencakup antara lain Delivery Order Online (DO Online) dan Surat Penyerahan Petikemas (SP2), memfasilitasi penggunaan layanan (pemilik kargo/ penerima barang dan freight forwarder) dalam membuat DO Online dan SP2 maupun informasi kedatangan kapal secara real time dan terintegrasi dalam kegiatan pengiriman barang.
Sistem logistik nasional belum kompetitif lantaran biaya logistik Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan lima negara Asean, yaitu sekitar 23,5 persen dari produk domestik bruto (PDB). Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Instruksi Presiden No. 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional/National Logistic Ecosystem (NLE).
Baca Juga
Yukki menegaskan ALFI sangat mengapresiasi semua Kementetrian dan Lembaga (KL) yang berkomitmen dalam mendukung untuk mengeksekusi implementasi NLE sesuai Inpres 5/2020 itu.