Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengklaim bahwa belanja negara mulai terakselerasi hingga bulan Agustus lalu. Namun, jika dibandingkan tahun lalu, terjadi penurunan pendapatan Rp156,1 triliun.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan bahwa pendapatan negara hingga Agustus sebesar Rp1.034,1 triliun. Angka tersebut 60,8 persen dari target berdasarkan Peraturan Presiden 72/2020.
“Realisasi 31 Agustus dibandingkan tahun lalu Rp1.190,2 triliun. Ini berarti terjadi kontraksi pendapatan 13,1 persen,” katanya melalui konferensi virtual, Selasa (22/9/2020).
Dari data Kemenkeu, penerimaan perpajakan terkontraksi hingga 13,4 persen (yoy) yaitu Rp798,1 triliun atau 56,8 persen dari target perubahan APBN dalam Perpres 72/2020 Rp1.404,5 triliun.
Dari total penerimaan tersebut, penerimaan pajak Rp676,9 triliun yang realisasinya 56,5 persen dari target dalam Perpres 72/2020 Rp1.198,8 triliun dan terkontraksi hingga 15,6 persen (yoy) dibanding tahun lalu sebesar Rp802,5 triliun.
Pertumbuhan minus tersebut dipicu oleh realisasi pada seluruh komponen penerimaan pajak mengalami kontraksi yakni PPh Migas yang sebesar Rp21,6 triliun atau 67,8 persen dari target Rp31,9 triliun, turun hingga 45,2 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp39,5 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, pajak nonmigas tercatat Rp655,3 triliun atau 56,2 persen dari target dalam Perpres 72/2020 yakni Rp1.167 triliun. Perolehan ini mengalami kontraksi hingga 14,1 persen dibandingkan periode yang sama 2019, sebesar Rp763 triliun.
Adapun, penerimaan kepabeanan dan cukai yang terealisasi Rp121,2 triliun atau 58,9 persen dari target Rp205,7 triliun mampu tumbuh 1,8 persen (yoy) dibanding periode sama 2019 yakni Rp119 triliun.
Pertumbuhan positif pada pos ini ditunjang oleh realisasi cukai yang mencapai Rp97,7 triliun yang tumbuh 4,9 persen dibandingkan posisi Agustus tahun lalu. Perolehan ini telah mencapai 56,7 persen dari target dalam Perpres 72/2020 Rp172,2 triliun.
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga Agustus 2020 sebesar Rp232,1 triliun atau 78,9 persen dari target dalam Perpres 72/2020 yaitu Rp294,1 triliun. Realisasi ini terkontraksi 13,5 persen dibandingkan tahun lalu, Rp268,2 triliun.
Lebih lanjut, penerimaan negara dari hibah naik secara signifikan mencapai Rp4 triliun dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp0,5 triliun.