Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Mobilisasi Pendapatan, ADB Sarankan Pembentukan Hub Regional

Hub ini akan berfungsi sebagai platform terbuka bagi negara mitra supaya dapat berkolaborasi secara erat untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan praktis, serta berkoordinasi dalam dukungan pembangunan
Karyawan memotret logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memotret logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Asia Development Bank (ADB) menyerukan pembentukan hub regional yang efektif untuk mendorong mobilisasi sumber daya atau pendapatan domestik.

Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengatakan bahwa hub ini akan berfungsi sebagai platform terbuka bagi negara mitra supaya dapat berkolaborasi secara erat untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan praktis, serta berkoordinasi dalam dukungan pembangunan

Asakawa menambahkan bahwa skema ini bisa dimulai dengan konferensi regional tingkat tinggi. ADB, menurutnya akan berupaya untuk mempertemukan para praktisi dari badan kebijakan pajak dan kantor perpajakan.

Dia percaya dengan mendorong kolaborasi dan koordinasi yang lebih kuat antara kebijakan pajak suatu negara dan badan administrasi pendapatan sangat diperlukan untuk meningkatkan transparansi dan prediktabilitas sistem pajak.

"Ini akan berkontribusi pada lingkungan yang memungkinkan bagi bisnis dan penguatan lembaga untuk menangani BEPS dan penggelapan pajak," kata Asakawa dalam diskusi virtual, Kamis (17/9/2020).

Tak hanya itu, menurut Asakawa ADB juga akan memfasilitasi berbagi pengetahuan di antara negara berkembang tentang menyeimbangkan peningkatan pendapatan pajak sambil mempromosikan kegiatan ekonomi, dan bagaimana mengadopsi standar internasional tentang praktik anti-BEPS dan transparansi pajak.

Dalam kontes itu, ADB tetap akan mengutamanan mobilisasi pendapatan domestik atau DRM dalam setiap operasi. Lembaga ini juga akan secara proaktif menggunakan bantuan teknis dan instrumen keuangannya, seperti pinjaman berbasis kebijakan (PBL), untuk mempromosikan DRM dan penerapan standar pajak internasional.

"Kami akan mendukung perumusan rencana aksi nasional untuk menetapkan arah di bawah strategi pendapatan jangka menengah khusus negara yang mencakup perencanaan konsolidasi fiskal akhir dalam jangka menengah," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper