Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Beberkan Dua Mega Proyek Baterai Pack. Nilainya hingga Ratusan Triliun

Kepala BKPM mengungkapkan investasi akan direalisasikan mulai tahun depan. Adapun, nilainya ada yang Rp70 triliun dan ada yang mencapai Rp100 triliun.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti


Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membeberkan dua perusahaan besar dari dua negara telah meneken perjanjian investasi pabrik baterai.

Bahlil mengungkapkan investasi akan direalisasikan mulai tahun depan.

"Ada yang skala menengah Rp70-an triliun dan skala Rp100 triliun," ujar Bahlil dalam virtual visit ke kantor redaksi Bisnis, Senin (14/9/2020).

Namun, dia menegaskan pihaknya belum dapat membeberkan nama perusahaan dan asal negara dari perusahaan tersebut.

"Kami sudah berkomitmen untuk tidak menyebutkan perusahaannya siapa dan asal negaranya," tegasnya.

Kendati demikian, dalam catatan Bisnis, akhir Juni 2020 lalu pemerintah sebenarnya sudah sangat terbuka menjelaskan bahwa investor asal Korea Selatan yakni LG Chemicals mulai menaruh minat untuk berinvestasi di Indonesia.

Saat itu, pemerintah menyebut LG Chemicals telah menyampaikan komitmennya akan membangun industri baterai kendaraan terintegrasi dengan smelter.

Rencananya nilai investasi LG Chemicals akan mencapai US$9,8 miliar dan menyerap hingga 14.000 tenaga kerja.

"BKPM melalui tim satuan tugas (satgas) khusus relokasi investasi berkomitmen untuk mengawal proses relokasi ini dan terus melakukan negosiasi dengan berbagai perusahaan untuk dapat menarik lebih banyak investor," tulis BKPM dalam keteranganya akhir Juni lalu.

Adapun di tengah pandemi Covid-19 ini, Indonesia memanfaatkan momentum atas hengkangnya perusahaan-perusahaan asing dari RRT dan negara lainnya dengan memfasilitasi relokasi investasi mereka ke Indonesia.

Sebanyak 7 perusahaan asing yang berasal dari Amerika Serikat, Jepang, Taiwan dan Korea Selatan memastikan akan merelokasi usahanya ke Indonesia.

Total keseluruhan nilai investasi dari 7 perusahaan tersebut mencapai US$850 juta (sekitar Rp11,9 triliun) dengan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 30.000 orang.

Perusahaan-perusahaan ini memindahkan pabriknya dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia dan Korea Selatan.

Ketujuh perusahaan yang merelokasi investasi adalah Alpan Lighting (PT CDS Asia) dari Amerika Serikat, bidang usaha industri lampu dengan tenaga surya; Sagami Electric (PT. Sagami Indonesia) dari Jepang, bidang usaha industri komponen elektronika; Denso (PT. Denso Indonesia) dari Jepang, bidang usaha industri suku cadang kendaraan bermotor.

Sementara itu, ada juga Panasonic (PT. Panasonic Manufacturing Indonesia) dari Jepang, bidang usaha industri barang elektronika; Meiloon (PT. Meiloon Technology Indonesia) dari Taiwan, bidang usaha industri speaker, audio dan video elektronik; Kenda Tire (PT. Kenda Rubber Indonesia) dari Taiwan, bidang usaha industri ban; serta LG Electronics (PT. LG Electronics Indonesia) dari Korea Selatan, bidang usaha industri perlengkapan elektronika.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper