Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta Sayangkan PSBB Jilid II

Pelaku usaha menilai selama masa PSBB berlangsung sejak beberapa bulan yang lalu, pembinaan serta pengawasan dari pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum berjalan baik dan perlu dipertanyakan. 
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke kendaraan pengunjung seusai menyaksikan film yang diputar di lahan parkir Distric 1 Meikarta, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (4/6/2020). Hiburan yang diadakan jelang kenormalan baru ini tersedia dengan kapasitas maksimal 30 unit mobil dan tanpa dipungut bayaran. Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke kendaraan pengunjung seusai menyaksikan film yang diputar di lahan parkir Distric 1 Meikarta, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (4/6/2020). Hiburan yang diadakan jelang kenormalan baru ini tersedia dengan kapasitas maksimal 30 unit mobil dan tanpa dipungut bayaran. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) menyayangkan rencana penutupan tempat-tempat hiburan pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengikuti PSBB jilid II yang akan diberlakukan mulai Senin (14/9/2020).

Pasalnya, selama masa PSBB berlangsung sejak beberapa bulan yang lalu, pembinaan serta pengawasan dari pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum berjalan baik dan perlu dipertanyakan. 
"Oleh karena itu, kami sangat menyayangkan penutupan tempat usaha di PSBB kali ini," ujar Hana kepada Bisnis, Kamis (10/9/2020).
Padahal, lanjutnya, pemerintah memiliki waktu 6 bulan sejak PSBB pertama kali diberlakukan untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan protokol kesehatan, terutama melalui evaluasi setiap 2 pekan yang dilakukan pemerintah.
Selain itu, pelaku usaha tempat hiburan juga merasa tidak diberikan dukungan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta selama 6 bulan terakhir sebagai solusi untuk menyelamatkan keberlangsungan bisnis sektor usaha hiburan.
"Terakhir kami dipanggil Dinas Pariwisata sebelum 15 Juni 2020 lalu untuk membicarakan protokol Covid-19. Tapi setelah itu tidak ada tindak lanjut dari pemerintah, bahkan untuk simulasi kesiapan tempat usaha pun juga belum pernah dilakukan sama sekali," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper