Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia Kaji Opsi Terbang ke Wuhan

Garuda Indonesia diketahui terus memonitor perkembangan pembukaan rute ke Wuhan usai mendapatkan jatah penerbangan ke Chengdu, Sichuan.
Teknisi bersiap memeriksa pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan
Teknisi bersiap memeriksa pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) terus memonitor perkembangan pembukaan rute ke Wuhan menyesuaikan dengan kebijakan otoritas yang masih membatasi satu maskapai dengan satu kota dan frekuensi satu kali seminggu.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan saat ini sudah membuka layanannya ke Chengdu, Ibu Kota Provinsi Sichuan.

“Ini soal aturan dari China, kan satu maskapai ke satu kota, satu minggu sekali. Jadi, kami masih lihat soal Wuhan,” jelasnya, Rabu (9/9/2020).

Sementara itu, Jubir Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyampaikan rute dari dan ke China memang sudah dibuka termasuk ke Wuhan. Namun, hingga saat ini belum ada maskapai yang mengajukan rute ke Wuhan.

Adita juga membenarkan selama masa pandemi ini pemerintah China memiliki kebijakan satu maskapai terbang ke satu kota sebanyak satu kali per minggu. Kondisi tersebut berlaku bagi semua maskapai internasional yang terbang dari atau ke China.

Adita mencontohkan dengan ketentuan tersebut, satu maskapai nasional yang telah mendapat izin terbang ke salah satu kota tetap dapat mengajukan izin penerbangan ke kota lain sebanyak satu kali seminggu.

“Setelah ke Chengdu mereka bisa ajukan ke kota lain tetapi itu semua tergantung maskapainya apakah akan apply izin rute ke kota tersebut atau tidak karena itu lebih kepada keputuasan korporasi,” imbuhnya.

Adapun berdasarkan halaman resmi dari safetravel milik Kementerian Luar Negeri terkait dengan kebijakan penerbangan, pemerintah China akan menerapkan kebijakan yakni seluruh penumpang maskapai penerbangan menuju China, baik warga China maupun asing termasuk yang transit di negara lain, dipersyaratkan untuk melakukan tes asam nukleat dalam durasi 120 jam sebelum boarding.

Penumpang akan diizinkan terbang apabila menunjukkan hasil tes negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper