Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masyarakat Diminta Tak Khawatirkan Pengelolaan Tabungan Perumahan

Komisioner BP Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) Adi Setianto meminta masyarakat tak khawatir mengenai pengelolaan dana tabungan perumahan.
Warga melintas di proyek pembangunan rumah bersubsidi di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Rabu (27/5/2020). Bisnis/Abdurachman
Warga melintas di proyek pembangunan rumah bersubsidi di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Rabu (27/5/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – BP Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir dengan dana yang ditabung dan dikelola.

Komisioner BP Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) Adi Setianto menjamin dana yang ditabungkan masyakarat dikelola dan dikembalikan kepada kembali kepada masyarakat beserta hasil pengembangannya setelah pensiun.

Adi menuturkan masyarakat yang ingin menjadi peserta BP Tapera dapat mendaftar dengan prosedur mandiri maupun perusahaan.

"Jadi persis sama, kalau BPJS Ketenagakerjaan itu jaminan kecelakaann kerja, pensiun dan hari tua. BPJS Kesehatan untuk kesejahan, BP Tapera untuk tabungan perumahan. Kalau yang pekerja lewat perusahaan, kalau informal bisa mandiri langsung daftar ke kami lewat platform ini mudah," ujarnya dalam Dialog Kupas Tuntas Program Tapera yang digelar Bisnis Indonesia pada Rabu (9/9/2020).

Masyarakat yang sudah memiliki rumah dan berpenghasilan di atas masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki kewajiban untuk ikut dalam iuran bulanan di mana potongannya sebesar 3 persen dari Rp8 juta.

Peserta, lanjutnya, dapat mengakses pembiayaan apabila sudah 12 bulan rutin menabung dan lancar di BP Tapera. Bagi peserta yang memperoleh gaji harian dan 2 bulan sekali, tidak perlu khawatir untuk dapat menabung di BP Tapera.

Untuk peserta yang memperoleh gaji 2 bulan sekali bisa menabung di BP Tapera sesuai dengan gaji yang diterima sehingga total selama 24 bulan untuk dapat memperoleh akses pembiayaan.

"Kalau harian, banyaak lembaga mikro buka di situ nanti baru disetor. Menabungnya rutin. Akses pembiayaan tabungan sebesar 12 bulan rutin nabung," ucapnya.

Prinsip yang digunakan BP Tapera yakni prinsip gotong royong dimana pihak yang beruntung menbantu yang kurang beruntung yakni MBR untuk membangun rumah.

"Kalau gaji di atas Rp8 juta lewat mana saja bisa bank. Nanti iurannya dikelola dengan produk pasar modal dan setelah pensiun akan dikembalikan lagi beserta hasil pengembangannya," tuturnya.

Adi menjamin pengelolaan ini dilakukan secara transparan dimana peserta dapat melihat saldo tabungannya, pengembangannya seperti apa dan hasil dari pengembangan tersebut. Adapun pengolaannya akan dilakukan oleh manajer investasi dan bank kustodian.

"Ini sesuai dengan filosofi orang Indonesia, gotong royong. BP Tapera ini lembaga keuangan hybrid separuh bank dan pengelolaanya melalui manajer investasi dan bank kustodian lalu penyalurannya bank dan lembaga pembiayaaan seperti KPR.”

“Bagaimana memonitor? Pada saat daftar kita memperoleh nomer lalu di KSEI juga memperoleh SID sehingga memudahkan penabung. Kemudian dana terkumpul bank kustodian lalu investiasi transaksi berjalan. Bisa melihat tabungan dan pengembangan by sistem, secara real time, bisa cek," ucapnya.

Adapun dana yang dikelola oleh BP Tapera berasal dari peserta penabung dan sumber dana lain. Dana lain yang dimaksud yakni berasal dari wakaf, tabungan pemerintah FLPP, filantopris, dan CSR.

"Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN bisa juga nanti kontrak. Ini kami akan menerima dana kelola, kami salurkan, kami laporkan. Uangnya kembali," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa BP Tapera bukan lembaga mencari laba. Badan ini nantinya menarik tabungan peserta dan juga harus bisa mengembalikan saat penabung ini pensiun.

Dalam mengelola dana peserta, pihaknya mengalokasikan dana yang lindung nilai dan aman seperti government bond dan investasi yang aman.

"Kami enggak cari untung yang 12 persen hingga 16 persen. Ada aturannya, kami beri panduan, jadi enggak bisa aneh-aneh karena kewajiban kami kembalikan dana ke penabung. Jadi jangan cari yield di BP Tapera," kata Adi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper