Bisnis.com, JAKARTA -- Pemanfaatan platform dagang-el atau e-commerce dinilai memerlukan penyesuaian produk guna menggenjot kegiatan ekspor Tanah Air di tengah ramainya pelarangan masuk bagi WNI di sejumlah negara.
Sekretaris Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Toto Dirgantoro mengatakan pemanfaatan platform dagang-el hanya dapat optimal bagi ekspor sejumlah produk, seperti rempah-rempah dan pangan.
"Namun, untuk produk furnitur perlu dipersiapkan betul agar bisa optimal. Untuk satu kursi saja, harus ditampilkan sedetil-detilnya agar orang bisa melihat produk yang dijual," ujar Toto kepada Bisnis, Rabu (9/9/2020).
Selain itu, peran pemerintah dalam memfasilitasi eksportir di platform dagang-el juga vital. Pemerintah, kata Toto, diminta untuk mendorong Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara-negara target ekspor agar gencar dalam memasarkan produk buatan dalam negeri.
Dengan demikian, eksportir Tanah Air dapat memetakan peluang terkait dengan kegiatan ekspor yang dimiliki.
Selanjutnya, dia menjelaskan pelarangan masuk bagi WNI di sejumlah negara memukul sektor ekspor dalam negeri, termasuk eksportir dari segmen usaha mikro dan menengah yang tengah digenjot oleh pemerintah.
"Ekspor terhambat karena pelarangan tersebut. Pelarangan ini sangat berdampak terhadap perdagangan internasional Tanah Air. Jadinya, meskipun tidak begitu signifikan, pemanfaatan platform dagang-el bisa menjadi opsi untuk saat ini," jelasnya.