Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM: Sampai Ayam Tumbuh Gigi, Pengusaha dan Pekerja Tak Akan Sepakat Soal Omnibus Law

Menurut Kepala BKPM, permintaan buruh dan pengusaha dari A sampai Z, tidak akan selesai-selesai. Namun, pemerintah harus berada di titik tengah
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Abdullah Azzam
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kesepakatan penuh antara pengusaha dan pekerja terkait dengan Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja sulit dicapai.

"Sampai ayam tumbuh gigi, pengusaha dan pekerja tak akan ketemu," ujar Bahlil, Selasa (8/9/2020).

Menurutnya, permintaan buruh dan pengusaha dari A sampai Z, tidak akan selesai-selesai. Namun, pemerintah harus berada di titik tengah

"Tidak semua setuju 100 persen tapi kalau sudah 70 persen-80 persen, itu sudah mencapai demokrasi," tegas Bahlil.

Bahlil mengungkapkan pihaknya memperkirakan UU Cipta Kerja bisa selesai pada awal Oktober 2020. Saat ini, dia menuturkan aturan turunannya - yakni peraturan pemerintah (PP) - tengah digodok oleh BKPM.

"PPnya paralel [dengan UU-nya] sekarang, jadi satu bulan diketok langsung jalan," kata Bahlil.

Dia mengingatkan bahwa RUU Cipta Kerja ini memiliki manfaat yang banyak dan positif a.l. pertumbuhan ekonomi akan meningkat pesat, memangkas birokrasi, memberi kepastian usaha, UMKM akan kuat dan lapangan kerja akan tumbuh pesat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper