Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Semester Pertama 2021 Tidak Bisa 'Full Power'

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi pemulihan yang belum full power ini akan terjadi pada Semester I/2021, karena prediksi pemulihannya tidak akan terjadi secara penuh.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Pemeintah memperkirakan pemulihan ekonomi pada tahun 2021 tidak bisa berjalan optimal karena belum terprediksinya penurunan kasus penyebaran Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi pemulihan yang belum full power ini akan terjadi pada Semester I/2021, karena prediksi pemulihannya tidak akan terjadi secara penuh.

Sementara, pada semester II/2021 masih ada harapan dengan catatan vaksinasi sudah bisa dilakukan. "Ini akan memberikan confident kepada masyarakat yang kita lihat di kuartal ketiga memang menunjukkan adanya pemulihan," kata Sri Mulyani, Rabu (2/9/2020).

Kendati demikian, Sri Mulyani menjelaskan bahwa proses pemulihan ekonomi pada 2020 masih terlalu rapuh. Hal ini tampak dari penerimaan pajak pada bulan Juli masih agak minus karena beberapa jenis penerimaan seperti PPN mengalami kontraksi lagi.

"Nanti akan dilihat pada bulan Agustus ini pada awal bulan September kita akan meneliti penerimaan perpajakan kita yang menggambarkan aktivitas ekonomi," jelasnya.

Adapun, jika dilihat dari mobilitas memang sudah menunjukkan adanya aktivitas masyarakat yang makin meningkat dibandingkan bulan Maret, April, dan Mei yang lalu.

Peningkatan mobilitas ini diharapkan kegiatan konsumsi dan aktivitas ekonomi akan mulai pulih secara bertahap. Indikator konsumsi yang sudah mengalami tekanan yang sangat berat pada bulan Mei pada bulan Juni menunjukkan adanya peran pembalikan.

"Inilah yang akan kita coba untuk melihat meskipun kalau kita lihat indeks ekspektasi kondisi ekonomi dari bulan Juni ke Juli mengalami seret lagi. Momentum ini masih sangat rapuh," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper