Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Kotaku Digenjot, Permukiman Kumuh Berkurang

Kementerian PUPR terus memacu realisasi program Kotaku sehingga luasan permukiman kumuh pun dapat dikurangi.
Ilustrasi permukiman kumuh./Antara/Aprillio Akbar
Ilustrasi permukiman kumuh./Antara/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan Program Padat Karya Tunai (PKT) di 34 provinsi dengan anggaran Rp12,32 triliun.

Salah satu program PKT dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya yang bersinergi dengan pemerintah daerah (pemda) dan kelompok masyarakat adalah melakukan perbaikan kualitas kawasan permukiman kumuh di perkotaan melalui Program Kotaku.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) merupakan wujud kolaborasi Kementerian PUPR dengan pemda dalam mendorong dan memberdayakan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak memerlukan teknologi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya.

“Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical & social distancing untuk pencegahan penyebaran Covid-19,” ujar Basuki dalam siaran persnya Selasa (1/9/2020).

Pada tahun anggaran 2020 Program Kotaku dilaksanakan di 364 kelurahan di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp429,5 miliar yang akan menyerap 12.979 tenaga kerja. Hingga 31 Agustus 2020 progres penyerapan program Kotaku mencapai Rp305 miliar atau 71 persen dengan realisasi penerima manfaat sebanyak 12.046 orang atau 92,8 persen.

Program PKT melalui perbaikan kualitas kawasan permukiman kumuh perkotaan, penyediaan air bersih, dan akses sanitasi layak salah satunya dilaksanakan di kota/kabupaten penyangga Ibu Kota DKI Jakarta yang berada di Jawa Barat dan Banten.

Kotaku dilakukan melalui pembangunan infrastruktur skala lingkungan reguler berupa perbaikan saluran drainase, perbaikan jalan lingkungan, dan pembangunan septic tank biofil komunal, juga rehabilitasi.

Di Jabar, Program Kotaku menyasar 12 kelurahan di Kota Bogor, lima kelurahan di Kabupaten Bogor, satu di Kota Depok, dan lima kelurahan di Kota Bekasi.

Sementara itu, untuk Banten meliputi tiga kelurahan di Kota Serang, dua kelurahan di Kota Cilegon, dan tiga kelurahan di Kota Tangerang Selatan.

Total pelaksanaan Kotaku di Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) dan Banten sebanyak 31 kelurahan dengan anggaran Rp 31 miliar.

Diharapkan melalui pembangunan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) dapat memberi manfaat langsung bagi masyarakat, baik sosial dan ekonomi serta berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran akibat Covid-19.

Potensi tenaga kerja terserap program Kotaku di wilayah Bogor, Depok, Bekasi, dan Banten pada 2020 sebanyak 1.054 orang dengan target upah tenaga kerja Rp7,75 miliar.

Selama 2015–2019, Program Kotaku di Bodebek dan Banten berhasil mengurangi kawasan kumuh perkotaan seluas 1,526.85 ha dari total luas target 2,349.31 ha.

Sisa kawasan kumuh yang belum tertangani 822.46 ha akan terus ditangani Kementerian PUPR untuk mendukung program 100-0-100 yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper