Bisnis.com, JAKARTA - Shopee Indonesia mencatatkan pertumbuhan jumlah transaksi yang signifikan sepanjang kuartal II/2020 dibandingkan dengan tahun lalu. Pertumbuhan ini menjadi sinyal kuat yang menegaskan bahwa pandemi Covid-19 telah mengakselerasi digitalisasi di sektor perdagangan.
Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan sepanjang kuartal II/2020, jumlah transaksi di Shopee mencapai 260 juta transaksi dengan rata-rata harian 2,8 juta transaksi. Jumlah ini naik 130 persen dibandingkan dengan kuartal II/2019.
“Kami melihat banyak perubahan perilaku masyarakat yang berdampak pada kenaikan jumlah transaksi di e-commerce. Pandemi ini mendorong adopsi penggunaan aplikasi digital bagi pengguna,” ujar Handhika dalam diskusi virtual ‘Media Gathering : Peran E-Commerce Jaga Roda Ekonomi di Tengah Pandemi’, Selasa (1/9/2020).
Handhika menilai peningkatan ini menjadi indikasi positif bagi ekonomi digital Indonesia, terutama e-commerce yang dia nilai bisa menjadi penyokong pemenuhan kebutuhan masyarakat dan penggerak ekonomi selama pandemi.
Shopee sendiri didaulat sebagai marketplace paling populer di Indonesia menurut survei yang dilakukan App Annie jika melihat dari jumlah pengguna aktif dan volume kunjungan bulanan. Shopee juga tercatat sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh di Asia Tenggara menurut survei yang sama.
Bisnis e-commerce di bawah naungan Sea Ltd. ini pun membukukan pendapatan yang fantastis selama kuartal II/2020. Dalam laporan keuangan, perusahaan mencatat jumlah pendapatan sebesar US$510,6 juta atau naik 187,7 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Baca Juga
Jumlah transaksi Shopee secara global pun naik 150,1 persen yoy dengan jumlah 615,9 juta transaksi. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I yang naik 111,2 persen yoy.
Handhika memperkirakan pertumbuhan ekonomi digital, terutama e-commerce, masih berpeluang tumbuh lebih baik pada masa mendatang. Dia melihat kebutuhan dunia usaha untuk digitalisasi kian cepat, terutama di segmen UMKM.