Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

238 Karyawan Positif Covid-19, LG Electronics Setop Produksi 9 Hari

Produsen elektronik asal Korea Selatan, LG Electronics menghentikan kegiatan pabrikan selama sembilan hari setelah 238 karyawannya terdeteksi positif Covid-19.
Perakitan mesin cuci di pabrik LG, Legok, Tangerang, Banten, Kamis (26/2/2015)./Antara/M Agung Rajasa
Perakitan mesin cuci di pabrik LG, Legok, Tangerang, Banten, Kamis (26/2/2015)./Antara/M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen elektronik asal Korea Selatan, LG Electronics menghentikan kegiatan pabrikan selama sembilan hari setelah 238 karyawannya terdeteksi positif Covid-19.

Seperti yang diberitakan The Korea Herald, Rabu (26/8/2020), perusahaan memutuskan untuk menghentikan kegiatan produksinya selama 9 hari terhitung sejak 24 Agustus.

Dalam keterangan resminya, perusahaan yang memiliki pabrik di Kawasan Industri MM2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ini, akan mengupayakan langkah disinfeksi guna menjaga seluruh keselamatan dan kesehatan karyawannya.

"Korporasi telah menguji semua karyawannya yang bekerja di pabrik, dan hanya mereka yang dites negatif yang akan kembali bekerja minggu depan," tulis keterangan resmi tersebut.

Alamsyah, Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Belasi, menuturkan sebanyak 600 karyawan perusahaan elektronik itu telah menjalani tes usap atau swab test. Saat ini, penghentian kegiatan produksi dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus.

"Semua karyawan kurang lebih ada 600 orang yang menjalani swab test. Operasional kantor sudah ditutup," tuturnya melalui pesan singkat.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan telah mendapat informasi mengenai ledakan kasus di Kabupaten Bekasi itu. Dia menuturkan kasus ini terdeteksi setelah seorang karyawan LG meninggal dan dinyatakan positif Covid-19.

Agus menuturkan bahwa sesuai protokol kesehatan dalam Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 8 Tahun 2020, pabrik yang karyawannya terdeteksi Covid-19 dapat melaksanakan langkah penanganan untuk memutus rantai penyebaran.

"Langkah yang mereka lakukan sudah tepat. Oleh karena itu, kami mendorong agar industri dapat menerapkan protokol kesehatan yang baik dan terus berkoordinasi dengan gugus tugas daerah setempat," ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper