Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan mengejar pengembangan jaringan pelabuhan nasional sesuai dengan rencana induk pelabuhan nasional guna menghasilkan efisiensi biaya logistik dan memanfaatkan potensi menghadapi persaingan global.
Berdasarkan data Kemenko Maritim dan Investasi, saat ini terdapat 1.241 pelabuhan umum dengan perincian 33 pelabuhan utama, 217 pelabuhan pengumpul, dan 991 pelabuhan pengumpan.
Adapun, pada rencana yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 432/2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) jumlah pelabuhan umum dikerucutkan menjadi 636 dengan perincian 28 pelabuhan utama, 164 pelabuhan pengumpul, 166 pelabuhan pengumpan regional, dan 278 pelabuhan pengumpan lokal.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus H. Purnomo mengatakan bahwa sesuai dengan arah kebijakan dan strategi dari instansinya, antara lain mengembangkan agar angkutan laut lebih kompetitif dibandingkan dengan moda lain sehingga lebih mudah dan praktis bagi pengguna.
"Kami meningkatkan terus konektivitas, bagaimana kami menghubungkan jaringan laut dengan kawasan industri. Kemudian untuk mendukung percepatan pelabuhan bagaimana pertumbuhan ekonomi," katanya, Senin (24/8/2020).
Dia menyebutkan bahwa dari 28 pelabuhan utama tersebut terdapat empat pelabuhan besar yakni Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Merak, dan Makassar. Berdasarkan aturan, rencana pengembangan pelabuhan ini berlaku selama 20 tahun yang dilakukan evaluasi setiap 5 tahun sekali sejak 2017.
Baca Juga
"Sekarang ini sudah ada rencana pengembangan 1.321 pelabuhan bertahap sesuai prioritasnya," katanya.
Agus menyebut pentingnya pengembangan pelabuhan secara terintegrasi karena masih banyak pelabuhan yang belum disandari kapal kargo dengan kapasitas besar.
Integrasi antarpelabuhan ini tengah diupayakan agar kapal besar di atas 100.000 GT dapat menyinggahi pelabuhan Indonesia.
Indonesia memiliki potensi sangat besar terkait dengan penyinggahan kapal tersebut, baik dari sisi geografis maupun potensi pasar. Berdasarkan aktivitas pergerakan barang di dunia, 90 persen dikirim melalui laut, sedangkan 40 persen di antaranya melalui perairan Indonesia.