Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AP II: Sektor Penerbangan Dipercaya Investor Pasar Modal, Ini Buktinya

AP II menilai sektor penerbangan masih dipercayai oleh investor pasar modal seiring dengan pencatatan obligasi yang dilakukan perseroan untuk ketabilan finansial.
Sejumlah pesawat terpakir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah pesawat terpakir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menilai sektor penerbangan khususnya kebandarudaraan masih mendapatkan kepercayaan dari para investor pasar modal pada masa pandemi Covid-19.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan membutuhkan kepercayaan tersebut untuk menerbitkan obligasi. Perseroan mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura II Tahap II Tahun 2020 senilai Rp2,25 triliun di Bursa Efek Indonesia.

"Pencatatan obligasi ini merupakan salah satu upaya dalam melakukan cash management secara ketat di tengah pandemi, karena kami harus melakukan penyeimbangan antara cash in dan cash out demi menjaga operasional 19 bandara yang dikelola,” kata Awaluddin dalam siaran pers, Kamis (20/8/2020).

Dia menjelaskan obligasi tersebut terdiri dari empat seri yaitu Seri A sebesar Rp32 miliar dengan bunga 7,80 persen per tahun dan jatuh tempo 13 Agustus 2023, kemudian Seri B sebesar Rp159 miliar dengan bunga 8,50 persen per tahun dan jatuh tempo 13 Agustus 2025.

Lalu, Seri C sebesar Rp1,602 triliun dengan bunga 9,10 persen per tahun dan jatuh tempo 13 Agustus 2027, dan Seri D sebesar Rp457 miliar dengan bunga 9,25 persen per tahun dan jatuh tempo 13 Agustus 2030.

Sementara itu, Direktur Keuangan II Dodit Wiweko Probojakti mengatakan hasil dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan oleh perseroan untuk menjaga operational expenditure/opex ataupun memperkuat belanja modal (capital expenditure/capex).

"Tahun ini kami telah melakukan penyesuaian terhadap belanja modal [capex disbursement] dengan belanja modal hanya dialokasikan untuk proyek multiyears dan yang benar-benar signifikan misalnya perencanaan desain Terminal 4 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata Dodit.

Dia menilai tahun ini bukan merupakan tahun ekspansi melainkan harus menjaga stabilitas perusahaan.

Lebih lanjut, Dodit mengatakan hasil dari penerbitan obligasi ini membuat perseroan bisa tetap melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi tantangan akibat Covid-19, sekaligus nantinya dapat mengakomodir permintaan ketika lalu lintas penerbangan semakin pulih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper