Bisnis.com, SURABAYA – PT Siam Maspion Terminal (SMT) ditetapkan Kementerian Perhubungan menjadi pengelola pelabuhan Terminal Siam Maspion, Gresik, Jawa Timur.
Siam Maspion Terminal ditetapkan menjadi Pelaksana Kegiatan Pengusahaan Jasa Kepelabuhanan selama 43 tahun.
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, R. Agus H. Purnomo mengatakan SMT resmi menjadi Badan Usaha Pelabuhan (BUP) swasta murni di Jawa Timur. Dengan hak konsesi ini maka perusahaan patungan PT Maspion Investindo (Maspion Group) dengan SCG Chemical Pte. Ltd. (SCG Group Thailand) itu dapat menjadi penyelenggara jasa kepelabuhan untuk umum.
“Dulu SMT itu Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS). Untuk melayani kalangan industri di Kawasan Industri Maspion, Manyar, Gresik. Lalu mereka minta izin untuk melayani umum sementara, dan akhirnya mereka berkembang lalu mendapatkan konsesi,” jelasnya seusai penandatanganan Konsesi Pelabuhan Siam Maspion, Sabtu (8/8/2020).
Dia menjelaskan untuk hak konsesi yang panjang ini maka akan ada konsesi fee sebesar 2,5 persen. Diharapkan dengan peningkatan status SMT ini maka layanan pelabuhan Siam Maspion dapat semakin berkembang dan melayani kargo secara luas.
“Jadi swasta harus datang, dan secara komersial swasta juga harus untung. Kalau di Surabaya ada Terminal Petikemas (TPS), ada Terminal Teluk Lamong, lalu di Gresik ada SMT, lalu akan ada DP Wolrd masuk bersama Maspion, ini bukan untuk bersaing tapi tumbuh bersama. Nah investasi seperti ini sangat kami dukung untuk tumbuh bersama,” imbuhnya.
Baca Juga
Ia mengharapkan kehadiran SMT dalam jasa pelabuhan umum dapat mengembangkan bisnis logsitik dan tumbuh bersama saling melengkapi. “Apalagi pemerintah sekarang membuka peluang bagi swasta karena APBN sangat terbatas,” katanya
CEO Maspion Group, Alim Markus menjelaskan kapasitas operasional SMT hingga saat ini rerata 4,5 juta ton/tahun yang terdiri dari 65 persen curah kering dan kargo umum, serta 35 persen untuk melayani curah cair dan gas.
“Dengan konsesi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan kelancaran logistik nasional yang efisien,” katanya.
Alim menambahkan pengembangan kapasitas layanan kepelabuhanan SMT nantinya akan terus ditingkatkan sesuai dengan proyeksi pengembangan dalam perhitungan konsesi. Maspion sendiri, tambahnya, juga akan bekerja sama dengan Dubai Ports World untuk mengembangkan Terminal Kontainer di Gresik.
Adapun SMT telah memiliki ijin usaha sebagai BUP sejak 2010, dan diperbarui pada 2018 dengan mengajukan konsesi kepada Kemenhub. Pada 2019 akhirnya konsesi disetujui, lalu pada Juni 2020 mendapatkan surat persetujuan perihal Rancangan Perjanjian Konsesi antara KSOP Kelas II Gresik dengan SMT.