Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati menilai dukungan yang diberikan pemerintah melalui sejumlah stimulus dan penerapan protokol kesehatan yang tepat bakal memberikan pengaruh positif bagi kinerja ritel modern di segmen toserba.
Menurut Fetty, stimulus yang disalurkan pemerintah dapat meningkatkan purchasing power atau daya beli masyarakat. Sementara bagi masyarakat kelas menengah ke atas dengan daya beli yang masih terjaga, bakal lebih nyaman berbelanja jika protokol kesehatan dijalankan dengan tepat.
"Kami yakin dengan dukungan pemerintah purchasing power bisa meningkat. Sementara di segmen menengah ke atas yang masih punya strong purchasing power, kenyamanan masih menjadi concern sehingga penting menerapkan protokol Covid-19 yang tepat," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (9/8/2020).
Pada semester II/2020, kata Fetty, perusahaan bakal memusatkan strategi untuk menggenjot penjualan dari sektor daring. Hal tersebut dilakukan berhubungan dengan proses renovasi bangunan yang masih berlangsung dan diperkirakan rampung pada semester II/2021.
Adapun, untuk menggenjot penjualan secara daring pada semester kedua tahun ini perusahaan memaksimalkan program Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) yang diselenggarakan 14-30 Agustus 2020. Platform daring Sarinah diharapkan dapat menggenjot penjualan terutama melalui produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi fokus perusahaan.
Semester sebelumnya, kontribusi penjualan via daring terhadap total penjualan perusahaan dikatakan masih sangat minim. Namun, Fetty tidak menjelaskan secara lebih spesifik terkait dengan hal tersebut.
Adapun, stimulus yang disalurkan pemerintah, optimalisasi penjualan melalui platform digital, serta program belanja seperti HBDI diharapkan dapat mendorong penjualan perusahaan di segmen daring secara signifikan pada semester II/2020.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan penjualan sektor ritel modern di segmen toserba pada semester II/2020 berpeluang kembali menggeliat.
Dengan catatan, tidak adanya gelombang kedua, kian longgarnya penerapan PSBB, penyaluran stimulus yang makin efektif, serta meningkatnya optimisme akan diproduksinya vaksin Covid-19 merupakan sejumlah faktor yang menentukan.
Mengacu kepada faktor-faktor tersebut, Roy berharap pertumbuhan penjualan ritel di segmen toserba setidaknya dapat bertumbuh di kisaran 1,5-2 persen pada semester II/2020.