Bisnis.com, JAKARTA - Kontraksi ekonomi Indonesia sebesar 5,32 persen pada kuartal II/2020 ini merupakan penurunan produk domestik bruto (PDB) terbesar sejak kuartal I/1999.
Dengan demikian, kontraksi ekonomi ini menjadi kontraksi kuartalan terbesar sejak dua dekade lalu.
"Sejak triwulan I/1999 mengalami kontraksi sebsar 6,13 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam paparan BPS, Rabu (5/8/2020).
Kepala BPS menghimbau agar semua pihak membangun optimisme. Pasalnya, dia melihat adanya geliat ekonomi sejak relaksasi PSBB pada awal Juni lalu.
"Meskipun masih jauh dari total. Jadi triwulan ketiga, harus menggandeng tangan sehingga geliat ekonomi bergerak," ungkapnya.
Kendati demikian, Suhariyanto menegaskan agar semua pihak tetap mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya, ini menjadi kunci utama agar Covid-19 benar-benar tidak menyebar.