Bisnis.com, PALEMBANG — Tingkat hunian hotel di Kota Palembang, Sumatra Selatan, pada Juli—Agustus 2020 mengalami kenaikan meskipun tergolong rendah sebagai dampak pandemi Covid-19 sejak Maret lalu.
"Jumlah kamar hotel yang tersedia di Palembang sekitar 8.000 unit, pada Maret—Juni 2020 paling banyak terisi lima persen, sejak diberlakukan adaptasi kebiasaan baru pada Juli mulai bergerak naik hingga 30 persen, dan diharapkan Agustus ini tingkat hunian hotel semakin tinggi," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatra Selatan, Herlan Aspiudin, Selasa (4/8/2020).
Jika melihat data tingkat hunian hotel mulai bergerak naik, pihaknya berupaya mendorong pengelola hotel terus melakukan berbagai cara untuk meningkatkan tingkat hunian hotel agar industri pariwisata di daerah ini kembali bangkit.
Untuk meningkatkan okupansi hotel di Palembang dan daerah Sumsel lainnya, sekarang dilakukan pendekatan dengan berbagai pihak untuk bekerja sama menggelar berbagai acara sesuai protokol kesehatan normal baru produktif aman dari Covid-19.
Peningkatan tingkat hunian hotel, selain dapat menggairahkan bisnis hotel juga dapat memberi kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD) yang lebih besar.
Sumbangan PAD dari pengusaha hotel dan restoran pada tahun lalu mencapai Rp200 miliar lebih atau mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan dengan 2018 yang hanya Rp185 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Palembang Isnaini Madani menjelaskan bahwa pihaknya membantu meningkatkan okupansi hotel agar bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah seperti tahun-tahun sebelumnya.
Untuk membantu mengatasi masalah tersebut, Dinas Pariwisata mendorong semua pihak menggelar berbagai kegiatan di Bumi Sriwijaya ini sesuai dengan konsep normal baru disiplin menerapkan protokol kesehatan antisipasi Covid-19.