Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelabuhan Penyeberangan Sampalan dan Bias Munjul Sedot APBN Rp196,3 miliar

Pembangunan pelabuhan penyeberangan Sampalan dan pelabuhan Bias Munjul di Kabupaten Klungkung Provinsi Bali menghabiskan dana senilai Rp196,3 miliar yang bersumber dari APBN Kementerian Perhubungan.
Pelabuhan Tradisional Tribuana, Kusamba, Klungkung saat air laut pasang/Antara-Fikri Yusuf
Pelabuhan Tradisional Tribuana, Kusamba, Klungkung saat air laut pasang/Antara-Fikri Yusuf

Bisnis.com, KLUNGKUNG - Pembangunan pelabuhan penyeberangan Sampalan dan pelabuhan Bias Munjul di Kabupaten Klungkung Provinsi Bali menghabiskan dana senilai Rp196,3 miliar yang bersumber dari APBN Kementerian Perhubungan.

Sekretaris Dirjen Perhubungan Darat Imran Rasyid menyampaikan dari total biaya Rp196,3 miliar tersebut, yang digunakan untuk pembangunan Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida Kabupaten Klungkung senilai Rp86,7 miliar dan Rp109,6 miliar untuk pembangunan pelabuhan yang terletak di Nusa Ceningan.

Perbedaan biaya yang dikeluarkan ini, sambungnya, karena adanya perbedaan lingkup yang dikerjakan. Seperti pada pelabuhan sampalan dengan ruang lingkup bigwater, dermaga apung, terminal dan perkerasan jalan dan parkir. Sementara itu untuk pelabuhan Bias Munjul yakni pembangunan dermaga apung, pengerukan, terminal, pengerasan jalan dan parkir.

“Pembangunan ini dilaksanakan dalam dua tahun anggaran yakni 2020 dan 2021,” ungkapnya dalam acara ground breaking pembangunan pelabuhan sampalan dan bias munjul, di Nusa Penida Bali, Kabupaten Klungkung, Senin (3/8/2020).

Imran menuturkan, dalam pembangunan pelabuhan ini juga terbagi lagi ke dalam beberapa zona, seperti zona A sebagai zona penumpang, zona B sebagai zona kendaraan, zona C menjadi zona fasilitas vital, sehingga menyerupai konsep pelayanan yang telah dilaksanakan pada Bandar udara maupun pada stasiun kereta api Indonesia saat ini.

Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan pada keadaan normal, atau sebelum adanya pandemi Covid-19 terdapat lebih dari 6.000 orang menyeberang setiap harinya ke Nusa Penida, sehingga daerah ini memiliki daya tariknya tersendiri. Selain itu, juga menjadi tempat beraktivitasnya masyarakat yang sekaligus menjadi sumber ekonomi.

”Hal ini menjadi dasar terbentuknya program pembangunan pelabuhan segitiga antara Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan,” tuturnya

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan pelabuhan ini turut mendukung konsep maritim dari Pulau Dewata, yakni tidak mengeksploitasi wilayah darat Bali karena memiliki potensi yang luar biasa. Sehingga pembangunan harus lebih terfokus, seperti pembangunan yang berada di Pelabuhan Sampalan dan Bias Munjul.

“Kami harap dengan adanya pelabuhan ini, akses untuk ke Nusa Ceningan dan Nusa Penida menjadi lebih mudah, sehingga mendukung pariwisata dan dapat membantu masyarakat,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper