Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Exxonmobil Indonesia Punya Bos Baru, Ini Profilnya

Melanie Cook menggantikan Louise McKenzie yang telah ditunjuk sebagai global reservoir engineering manager, ExxonMobil Upstream Integrated Services Company di Houston.
Pandangan fasilitas Central Processing Facility Exxonmobil Cepu Limited (EMCL) Lapangan Banyu Urip (2016). Bloomberg / Dimas Ardian
Pandangan fasilitas Central Processing Facility Exxonmobil Cepu Limited (EMCL) Lapangan Banyu Urip (2016). Bloomberg / Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – ExxonMobil mengumumkan penunjukan Melanie Cook sebagai presiden ExxonMobil Indonesia secara efektif pada 1 Augustus 2020.

Melanie menggantikan Louise McKenzie yang telah ditunjuk sebagai global reservoir engineering manager, ExxonMobil Upstream Integrated Services Company di Houston. McKenzie sebelumnya telah memegang posisi ini selama 2 tahun di Indonesia.

Adapun sebelum penunjukan ini, Melanie merupakan senior general manager production untuk ExxonMobil Exploration and Production Malaysia.

“Merupakan suatu keistimewaan untuk memimpin tim ExxonMobil di Indonesia dan membangun dari capaian yang telah diraih oleh Louise selama dua tahun terakhir. Besar harapan saya untuk melanjutkan kemitraan strategis ExxonMobil dengan Pemerintah Indonesia, para mitra bisnis, pelanggan, dan masyarakat dalam menghasilkan energi guna membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,”jelasnya, melalui keterangan resmi dikutip Sabtu (1/8/2020).

Melanie tercatat telah bergabung dengan ExxonMobil Australia pada 1995 dan sepanjang 25 tahun karirnya bersama ExxonMobil, beliau telah memegang berbagai posisi teknik dan manajerial di sektor hulu minyak dan gas, dengan portofolio mencakup Australia, Eropa, Rusia, Kaspia, Amerika dan Malaysia.

Di Malaysia, Melanie menduduki posisi Senior General Manager Production and Exploration Exxonmobil Malaysia. Sebelumnya, dia juga pernah menduduki Operations Technical Subsurface Manager Exxonmobil Australia.

Saat ini, ExxonMobil terus melakukan koordinasi dengan SKK Migas dalam upaya peningkatan produksi lapangan migas miliknya.Produsen migas tersebut bekerja sama dengan SKK Migas demi upaya terbaik guna meningkatkan produksi Banyu Urip dan Kedung Keris dengan mengutamakan keamanan dan keandalan operasi selama masa pandemi Covid-19 ini.

Sebelumnya, SKK Migas menyatakan adanya peluang peningkatan produksi Lapangan Banyu Urip menjadi 235.000barel per hari (bph) dari level saat ini 220.000 bph.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper