Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Listrik Tahun Ini Diproyeksi Turun 6,25 Persen

Meski konsumsi listrik pada pelanggan rumah tangga meningkat, pertumbuhan konsumsi listrik pada pelanggan industri diperkirakan masih akan melambat.
Pekerja beraktifitas di laboratorium pengujian peralatan listrik di PLN Pusat Standarisasi di Jakarta, Rabu (22/7/2020). PLN selalu menjaga standar dan kualitas dari pasokan listrik kepada masyarakat dengan selalu melakukan pengujian terhadap instalasi kelistrikan, kWh meter, dan seluruh peralatan listrik sesuai standar yang berlaku sebelum di pasang. Bisnis/Abdurachman
Pekerja beraktifitas di laboratorium pengujian peralatan listrik di PLN Pusat Standarisasi di Jakarta, Rabu (22/7/2020). PLN selalu menjaga standar dan kualitas dari pasokan listrik kepada masyarakat dengan selalu melakukan pengujian terhadap instalasi kelistrikan, kWh meter, dan seluruh peralatan listrik sesuai standar yang berlaku sebelum di pasang. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan konsumsi listrik hingga akhir tahun ini diproyeksikan akan minus 6,25 persen dibandingkan realisasi sepanjang 2019 sebagai dampak pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, konsumsi listrik sepanjang semester I/2020 hanya tumbuh sebesar 0,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan konsumsi listrik paling banyak pada golongan pelanggan industri.

"Sosial tumbuhnya negatif 1,13 persen dibandingkan Juni 2019.  Golongan bisnis turun 6,68 persen. Industri lebih parah, yakni turun 7,18 persen,"ujar Rida dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/7/2020).

Adapun, konsumsi listrik pada pelanggan rumah tangga naik 9,84 persen seiring meningkatnya aktivitas di rumah akibat kebijakan work from home (WFH).

Peningkatan juga terjadi pada golongan traksi, curah, dan pelayanan khusus yang naik hampir 43 persen seiring mulai beroperasinya  light rail transit (LRT) Jakarta pada awal tahun, sementara konsumsi listrik pada sektor pemerintah hanya tumbuh 1 persen.

Meski konsumsi listrik pada pelanggan rumah tangga meningkat, pertumbuhan konsumsi listrik pada pelanggan industri diperkirakan masih akan melambat. Bila kondisi pandemi berlanjut, pertumbuhan konsumsi listrik diproyeksikan akan tumbuh negatif hingga akhir tahun.

"PLN memproyeksikan ke depan bila pandemi masih berlanjut, mereka memprediksi pertumbuhan konsumsi listrik hingga Desember 2020 minus 6,25 persen dibandingkan 2019," kata Rida.

Sementara itu, pertumbuhan konsumsi listrik pada Juni 2020 dibandingkan dengan Januari 2020 mengalami penurunan 7,06 persen. Penurunan konsumsi paling besar terjadi di wilayah Bali yang turun hingga 32,87 persen.

Diikuti oleh Banten -12,82 persen, Jawa Barat -10,57 persen, Sulawesi Selatan Tenggara -7,68 persen, Sumatra Barat -7,12 persen, Jawa Timur -6,33 persen, Jawa Tengah -6,28 persen, DKI Jakarta dan Tangerang -5,62 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper