Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menegaskan tidak pernah menutup layanan penerbangannya ke rute internasional.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan yang dilakukan adalah pengurangan frekuensi yang disesuaikan dengan tingkat permintaan dan bukannya menutup rute operasionalnya.
"Makanya saya suka menekanan kalau ada yang nanya Garuda sudah mulai terbang lagi. Lho, kami enggak pernah berhenti terbang. Operasional selalu jalan," jelasnya, saat kunjungan ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (30/7/2020).
Irfan pun menuturkan pengalaman Garuda yang tetap terbang ke Bangkok kendati pada pemberangkatannya tidak ada penumpang sama sekali dan ketika kembali hanya membawa puluhan penumpang repatriasi. Padahal, pemerintah Bangkok juga melakukan pembatasan yang ketat.
"Cuma Garuda yang mau itu, termasuk ke Bali ketika biasanya sehari 16 penerbangan per hari menjadi satu penerbangan hanya 15 penumpang," imbuhnya.
Pasalnya, kata Irfan, Garuda bertanggung jawab juga untuk melayani penerbangan repatriasi.
Baca Juga
Adapun, dalam kunjungannya Irfan juga memaparkan saat ini kondisi penurunan pendapatan dan penerbangan hingga 90 persen dan telah mengandangkan pesawatnya hingga 75 persen.
Selain itu juga penurunan pendapatan terjadi akibat dibatalkannya penerbangan untuk ibadah haji dan umrah.