Bisnis.com, JAKARTA - AirAsia Indonesia menyiapkan serangkaian strategi dan insentif dalam mempersiapkan tamu domestik sesuai dengan pedoman kesehatan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yakni clean, healty, safety, environment atau CHSE.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine mengatakan saat ini perusahaan fokus mengedukasi penumpang mengenai kesiapan pemerintah daerah untuk menyambut tamu domestik sesuai dengan protokol kesehatan untuk industri pariwisata yang baru dalam waktu beberapa pekan lagi.
“Untuk langkah dan strategi terkait insentif, kami sudah menyiapkan serangkaian promo dan produk inovasi yang akan diluncurkan segera untuk mengantisipasi lonjakan permintaan ketika pemda sudah siap menyambut kembali para tamu nanti,” jelasnya, Selasa (28/7/2020).
Veranita mengakui saat ini lonjakan jumlah penumpang masih belum sesuai dengan target jangka panjang. Saat ini, target maskapai dengan jenis layanan minimum tersebut adalah memulihkan frekuensi penerbangan setidaknya 50 persen dibandingkan dengan total operasional sebelumnya.
Menurutnya, langkah yang diambil untuk jangka pendek selain penyediaan layanan drive thru rapid test dengan harga terjangkau adalah fokus memperluas jangkauan rute-rute domestik dan optimalisasi layanan fly-thru (transit) domestik yang akan menghubungkan rute-rute domestik.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak Covid-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ari Juliano Gema mengatakan, pemerintah menyiapkan program pariwisata aman yang dapat dilakukan di masa adaptasi kebiasaan baru dengan panduan teknis dan protokol kesehatan ketat.
Baca Juga
Pemerintah, lanjutnya, mengedepankan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan hidup dalam tempat-tempat wisata untuk memastikan keamanan wisatawan.
"Kami sudah punya panduan itu dalam rangka untuk memastikan setiap tempat wisata tersebut mengikuti panduan dan bisa menjamin adanya pemenuhan dari CHSE," katanya.
Saat ini pemerintah fokus menggaet wisatawan domestik ketimbang menarik wisatawan asing. Hal ini karena pertimbangan pandemi Covid-19 yang masih terjadi di seluruh dunia. Pemerintah melalui Kemenparekraf meyakinkan bahwa berwisata di masa adaptasi kebiasaan baru dan pandemi Covid-19 sudah bisa dilakukan dengan aman.