Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam Sebulan, Serapan Beras Bulog Bertambah 150.000 Ton

Aksi serapan serentak dilakukan di Pandeglang, Cilacap, Jawa Tengah dan Gowa, Sulawesi Selatan.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (12/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (12/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Realisasi penyerapan beras oleh Perum Bulog sampai pekan keempat Juli 2020 tercatat mencapai 850.000 ton. Jumlah tersebut bertambah 150.000 ton dibandingkan dengan realisasi serapan sampai akhir Juni lalu.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengemukakan realisasi serapan tersebut tersebar di seluruh wilayah produksi. Dia pun memastikan bahwa serapan Bulog bakal menjangkau seluruh wilayah produksi demi memastikan harga beras di tingkat petani dapat terjaga. Hal ini pun dilakukan demi memastikan stok beras nasional dalam keadaan aman.

"Target pengadaan dalam negeri sampai akhir tahun 2020 adalah 1,4 juta ton setara beras, jumlah tersebut sudah diperhitungkan secara matang sesuai dengan kondisi di lapangan. Selain itu, saya pastikan tidak ada wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh Bulog untuk diserap hasil panennya," kata Budi dalam keterangan resmi, Selasa (28/7/2020).

Salah satu aksi penyerapan tersebut dilakukan terhadap hasil panen pada lahan seluas 400 hektare di Padeglang, Banten yang dihadiri langsung oleh Budi. Dalam kesempatan tersebut, dia pun menjelaskan bahwa aksi serapan serentak juga dilakukan di Cilacap, Jawa Tengah dan Gowa, Sulawesi Selatan.

Penyerapan yang dilakukan oleh Bulig secara serentak sendiri bertujuan untuk menjaga harga jual petani selama masa panen. Hal ini sesuai dengan salah satu tugas yang diamanatkan kepada Perum Bulog yakni menyerap bahan pangan pokok khususnya gabah/beras dari petani guna menjaga kestabilan harga di tingkat petani.

“Bulog konsisten membantu kehidupan petani, terlebih di masa sulit seperti sekarang. Hal ini dilakukan melalui kelompok tani, kelompok penggilingan dan stakeholder lainnya. Yang Bulog lakukan ini juga sesuai Instruksi Presiden yaitu pemerintah membeli dan rakyat memproduksi” katanya.

Selain untuk memupuk stok sebagai cadangan beras pemerintah untuk kebutuhan sampai dengan akhir tahun, kegiatan penyerapan gabah/beras petani dalam negeri ini disebut Buwas juga dilakukan untuk menggerakkan perekonomian di tingkat petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper