Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai investasi asing dan penurunan PMA global, antara lain, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (27/7/2020).
Berikut beberapa perincian topik utamanya:
Investasi Asing Mengkeret. Dampak pandemi Covid-19 telah menurunkan aliran investasi asing langsung alias foreign direct investment (FDI) secara global. Penurunan FDI tersebut diprediksi berlanjut sepanjang tahun ini.
Swasta Dominasi Impor APD. Tidak adanya aturan yang melarang impor produk alat pelindung diri (APD) serta kewajiban bagi instansi pemerintah untuk menggunakan produk dalam negeri dinilai menjadi pemicu terus membengkaknya impor produk tersebut.
Napas Tambahan Bagi Mobil Solar. Mundurnya jadwal implementasi Standar Euro 4 untuk kendaraan bermesin diesel memaksa kalangan pabrikan untuk mengubah strateginya, termasuk peluncuran model mobil baru kendaraan penenggak solar. Namun, di sisi lain kebijakan tersebut dinilai menjadi napas tambahan bagi industri.
Isu Domestik Belum Dilirik. Strategi pemulihan kinerja ekspor yang diusung pemerintah dinilai terlalu fokus pada persoalan di hilir terkait dengan akses pasar, alih-alih menuntaskan inti permasalahan di hulu mengenai efisiensi proses produksi di dalam negeri.
Baca Juga
Musim Paceklik di Kawasan CBD. Memasuki tahapan pembukaan kembali perekonomian, pasok perkantoran di Central Business District DKI Jakarta tercatat masih berlebih seiring dengan belum pulihnya kinerja bisnis persewaan lahan kerja akibat pandemi Covid-19.
Jurus Pamungkas Genjot Anggaran. Kementerian Dalam Negeri terus memantau proses pencairan anggaran penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak 2020. Pemerintah daerah yang masih minim menyalurkan kebutuhan pendanaan Pilkada akan diberi teguran keras.
Resesi Menghantui Investasi. Resesi yang dialami oleh sejumlah mitra strategis Indonesia bakal mengganggu prospek investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) pada 2020. Untuk itu, perbaikan ekosistem investasi mulai dari perizinan, pemberian insentif, hingga aspek ketenagakerjaan mendesak untuk diselesaikan.
Negara Berkembang Paling Terimbas. Aliran investasi langsung asing ke negara-negara berkembang diperkirakan menyurut paling tajam akibat pandemi Covid-19. Padahal, sejumlah negara itu selama ini sangat bergantung pada penanaman modal asing.
Bank Tetap Kejar Recovery Rate. Industri perbankan tetap mengejar recovery rate dari kredit yang dikenakan hapus buku di tengah pandemi. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mencatat telah melakukan write off atau hapus buku kredit senilai Rp5 triliun hingga Mei 2020.
Daftar Hitam AS & Nasib Korporasi China. Hari demi hari jumlah perusahaan China yang masuk daftar hitam Amerikat Serikat (AS) kian banyak saja. Eskalasi konflik yang terus naik antara dua negara tersebut bikin daftar itu sepertinya tak akan memendek dalam waktu dekat.