Bisnis.com, JAKARTA — Bisnis penyewaan ruang perkantoran tengah tertekan karena kelebihan pasok dan dampak pandemi Covid-19.
Senior Director Leads Property Darsono Tan mengatakan bahwa saat ini kinerja bisnis sektor ruang perkantoran masih kelebihan pasok dan okupansi di beberapa gedung baru banyak berada di bawah 50 persen.
Menurutnya, pandemi Covid-19 turut menekan bisnis sewa perkantoran. Tingkay keterisian ruang kantor diperkirakan hanya 73 persen hingga 74 persen sampai dengan akhir tahun depan.
"Okupansi akan di angka 73 persen hingga 74 persen. Perkiraan kondisi saat ini sampai akhir tahun depan," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (26/7/2020).
Dia menilai hal itu dikarenakan suplai kantor yang masih sangat banyak dan belum terserap pasar. Selain itu, kondisi perekonomian belum membaik sehingga banyak perusahaan yang memilih untuk tidak melakukan ekspansi terlebih dahulu.
"Perusahaan memilih tidak melakukan ekspansi dan masih wait and see sampai pandemi ini berlalu," kata Darsono.
Baca Juga
Sementara itu, Executive Director Commercial Cushman & Wakefield Nonny Subeno berpendapat bahwa aktivitas penyewaan ruang perkantoran tersendat dengan pertumbuhan yang tidak mengalami peningkatan selama April hingga Juni 2020.
Kondisi sebagai dampai pandemi Covid-19 yang memburuk dan pengurangan operasional kantor, serta pembatasan perjalanan yang diterapkan di Jakarta.
"Tidak ada transaksi baru yang terjadi pada hampir seluruh bangunan antara April dan Mei walaupun beberapa peningkatan aktivitas mulai terlihat pada bulan Juni,” tuturnya.
Ada kenaikan permintaan untuk ruang kerja dengan luasan kecil di bawah 200 meter persegi dan lebih giatnya aktivitas inspeksi bangunan mengingat beberapa pembatasan operasional kantor mulai diringankan.