Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batan Mulai Studi Kelayakan PLTN Skala Komersial di Kalbar

Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) bekerja sama dengan beberapa instansi antara lain P3TEK, Kementerian ESDM, BPPT, dan Universitas Gadjah Mada.
Ilustrasi - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr di Iran, sekitar 1.200 kilometer sebelah selatan Teheran./Reuters
Ilustrasi - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr di Iran, sekitar 1.200 kilometer sebelah selatan Teheran./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) telah memulai studi kelayakan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) skala komersial di Kalimantan Barat.

Siryana, Kepala Bidang Kajian Infrastruktur Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir Batan, mengatakan bahwa studi kelayakan terdiri atas studi tapak (lokasi) dan nontapak yang meliputi aspek kelistrikan, ekonomi dan keuangan, manajemen, proses bisnis, pemilihan teknologi, serta benefit cost analysis.

"Mei ini (studi kelayakan) sudah jalan," ujar Siryana kepada Bisnis, Selasa (21/7/2020).

Untuk melaksanakan studi kelayakan tersebut, Batan bekerja sama dengan beberapa instansi antara lain Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketengalistrikan dan Energi Baru Terbarukan (P3TEK) Kementerian ESDM, BPPT, dan Universitas Gadja Mada.

Menurut Siryana, studi kelayakan untuk nontapak diperkirakan akan selesai tahun ini, sementara studi tapak ditargetkan akan rampung pada 2021.

"Studi tapak itu dari aspek geologi, tsunami, kegempaan, hingga ketersediaan air akan distudi jadi perlu waktu yang cukup lama," katanya.

Adapun studi kelayakan ini merupakan salah satu tugas yang diberikan pemerintah kepada Batan sebagai koordinator program prioritas riset nasional (PRN) di bidang energi.

Sebelumnya, Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan mengatakan bahwa keputusan membangun PLTN bukan berada di Batan. Pihaknya bertanggung jawab dalam melakukan studi dan menyiapkan dokumen yang membantu pemerintah, khususnya Presiden ketika nantinya akan memutuskan untuk membangun PLTN.

Studi kelayakan PLTN ini nantinya akan menghasilkan dokumen teknis yang akan menjadi pertimbangan dengan beberapa aspeknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper