Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pedagang dan Pengelola Pasar Enggan Tes Covid-19, Takut Pasarnya Ditutup

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan masih ada pedagang dan pengelola pasar di wilayah DKI Jakarta yang tak mau melakukan tes Covid-19 untuk melacak penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.
Kondisi kios-kios yang tutup di Pasar Gembrong Cempaka Putih, Rabu 24 Juni 2020./Antara-Lvia Kristianti)
Kondisi kios-kios yang tutup di Pasar Gembrong Cempaka Putih, Rabu 24 Juni 2020./Antara-Lvia Kristianti)

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan masih ada pedagang dan pengelola pasar di wilayah DKI Jakarta yang tak mau melakukan tes Covid-19 untuk melacak penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.

Riza menuturkan sejumlah pedagang khawatir apabila dirinya diidentifikasi terinfeksi Covid-19 setelah dilakukan tes PCR di tengah pasar. Kekhawatiran itu, menurut Riza, disebabkan karena sejumlah pedagang takut bakal tidak mampu untuk berdagang lagi selama dikarantina secara mandiri atau di rumah sakit.

“Kalau testing kemudian diisolasi, masyarakat pedagangnya khwatir jika mesti dirawat 14 hari karena yang bersangkutan tidak bisa jualan, tidak bisa menafkahi keluarga,” kata Riza saat menghadiri saat menghadiri Kampanye Pasar Tradisional Bebas Covid-19 dan Gerakan Memakan Kantong Belanja Ramah Lingkungan (KBRL) di kawasan Pasar Tebet Barat pada Jumat (17/7/2020) pagi.

Selain itu, dia juga mengatakan, para pengelola pasar juga enggan melakukan tes PCR di pasar yang dikelola. Alasannya, menurut dia, para pengelola takut jika pasar tidak dapat beroperasi karena mesti ditutup jika didapati hasil positif Covid-19.

“Kami minta di DKI Jakarta agar seluruh pedagang bisa membantu bekerja sama untuk bersedia dilakukan test di pasar,” kata dia.

Berdasarkan data, dia mengatakan, baru terdapat 43 pasar yang telah dilakukan pengetesan PCR terkait pelacakan Covid-19 di tengah masyarakat. Adapun jumlah pasar di bawah pengelolaan PD Pasar Jaya saat ini berjumlah 153 pasar dan terdapat lebih dari 150 pasar lingkungan atau pasar rakyat yang berada di wilayah DKI Jakarta.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meminta pemerintah melakukan edukasi lebih masif terhadap bahaya virus corona penyebab Covid-19 untuk para pedagang pasar tradisional.

Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan berpendapat ini penting karena sikap 'cuek' pedagang terkait protokol kesehatan bisa memicu maraknya kasus Covid-19 di lingkungan pasar tradisional.

"Karena banyak informasi yang simpang siur di lapisan masyarakat bawah. Beberapa pasar sedang menunggu hasil, karena ada pasar yang pedagangnya enggan untuk di-test. Ada yang bilang Covid-19 ini buatan manusia, konspirasi, dan lain-lain. Penting untuk diluruskan informasi ini. Dengan edukasi ke pedagang-pedagang," jelasnya, Rabu (24/6/2020).

Terkini, menurut data IKAPPI, di Jakarta sudah ada 152 pedagang dari 20 pasar yang terkonfirmasi positif Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper