Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Proyeksi Ekonomi Indonesia Kuartal II Minus 4 Persen, Bagaimana Kuartal III?

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo penurunan ekonomi paling dalam akan terjadi pada April dan Mei 2020.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun ini akan terkontraksi sebesar -4 persen.

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo penurunan ekonomi paling dalam akan terjadi pada April dan Mei 2020, di mana aktivitas pada ekonomi pada periode tersebut sangat rendah karena pemerintah fokus pada pencegahan wabah Covid-19 semakin meluas di masyarakat.

"Memang penurunan kegiatan ekonomi terjadi kontraksi khususnya di April dan Mei 2020. Dengan bebagai data yang ada, memang menunjukkan kontraksi Indonesia berkisar 4 persen [pada kuartal II/2020]," katanya, Kamis (16/7/2020).

Meski demikian, Perry mengatakan beberapa indikator mulai menunjukkan ada geliat ekonomi pada Juni 2020. Ini merupakan sinyal baik untuk pertumbuhan ekonomi untuk kuartal selanjutnya.

Menurutnya, indikator positif tersebut terlihat dari mulai meningkatnya penjualan ritel, purchasing manager's indeks (PMI), ekspektasi konsumen, dan berbagai indikator lainnya.

Sementara itu, untuk kuartal III/2020, Perry memproyeksikan ekonomi membaik seiring dengan dengan percepatan penyerapan APBN, pembukaan kembali sektor ekonomi yang produktif, hingga percepatan digitalisasi dalam ekonomi, khususnya pada kegiatan UMKM di era new normal.

Baca Juga : Aktivitas Ekonomi Terbatas, Transaksi Tunai dan Nontunai Turun Kuartal II/2020

Adapun, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15-16 Juli 2020 memutuskan untuk kembali memangkas BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 4 persen.

Perry mengatakan keputusan ini konsisten dengan inflasi yang tetap rendah, sekaligus sebagai langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper